Sesuai Wasiat, Gogon Dimakamkan Dekat Pusara Orangtuanya
Semasa hidupnya, Gogon pernah berpesan jika meninggal ingin dimakamkan di kampung halaman, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dekat dengan makam orang tuanya.
Gogon meninggal dunia di Rumah Sakit Kota Bumi, Lampung, pada Selasa (15/5) sekitar pukul 05.15 WIB.
Gogon yang mempunyai riwayat sakit jantung ini mengembuskan napas terakhir di usia 58 tahun setelah kelelahan seusai manggung di sebuah kegiatan kampanye jelang pilkada di Lampung bersama rekannya Kadir dan penyanyi campursari Didi Kempot.
Iteng Sahifah, asisten Gogon mengatakan, dari pengamatannya selama 13 tahun menjadi pendamping Gogon, padatnya job sering membuat majikannya kecapekan.
Belakangan ini, kata Iteng, job Gogon memang terbilang padat. Sebelum berangkat ke Lampung pada dua hari lalu, Gogon hanya sempat singgah sebentar di Boyolali setelah menghadiri serangkaian acara di Semarang, Bekasi, dan Bandung.
Kepada Iteng, lelaki kelahiran 31 Desember 1959 itu sering mengeluh capek dan dadanya terasa sesak. “Beliau sempat punya riwayat penyakit jantung, tapi sudah sembuh sejak lama. Selama ini beliau juga selalu menjaga asupan makanannya,” kata Iteng.
Ia mengaku tidak ada firasat apapun terkait meninggalnya Gogon. “Cuma selama satu tahun ini pulang dari job itu di mobil Mas Gogon selalu cerita, dadi wong urip iku (jadi orang hidup itu) tidak bisa ditentukan. Podo siap-siap nak aku sewaktu-waktu meninggal, konco-konco media dikabari, kowe do sing rukun (Siap-siap kalau sewaktu-waktu saya meninggal, teman-teman wartawan dikabari. Keluarga harus rukun). Setiap habis main (pentas) pasti seperti itu,” kenang Iteng.
Almarhum Gogon meninggalkan seorang istri, Sri Lestari dan dua putra bersama menantu Ari Mustika-Wahyuningsih, dan Nova Mustika-Ayunda serta empat orang cucu, Herry Marga Wijaya, Gery Marga Wijaya, Aska Winar Marga Wijaya dan Devano. (*)