Sesar Baribis Picu Gempa Jakarta, BPBD Siapkan Mitigasi Bencana
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis catatan mengenai pergerakan Sesar Baribis di selatan Jakarta yang berpotensi menyebabkan gempa bumi. Jakarta masuk ke dalam lintasan Sesar Baribis bersama Purwakarta, Karawang, Bekasi, Tangerang, hingga Banten.
Sesar Baribis adalah sesar muda yang terbentuk pada periode tektonik zaman batu muda Pliosen yang berbentuk sesar naik. Artinya jika sesar bergerak, maka satu blok batuan akan bergeser ke atas sedangkan blok batuan lainnya akan bergeser ke bawah.
Pergeseran ini dapat menyebabkan gempa hingga kerusakan jika terjadi dalam skala yang besar. Sebab itu, daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi.
Penyebab Gempa Besar
BMKG menyebutkan bahwa pergerakan Sesar Baribis mencapai lima milimeter per tahun, dengan struktur diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 kilometer. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, keaktifan sesar baribis didukung dari hasil pemantauan perlatan seismograf milik lembaganya yang menemukan aktivitas gempa di jalur sesar.
Sesar Baribis ini pun disebut dapat menyebabkan gempa besar yang bisa mengguncang daerah Jakarta.
Publikasi sesar Baribis & implikasinya..Analisis gempa² di Jakarta dsk. https://t.co/11cCnCtNia@infomitigasi @prth_brin @brin_indonesia pic.twitter.com/cDXNYJMrKE
— Widjokongko (@widjokongko) June 17, 2022
Sesar Baribis Membentang dari Jawa Barat hingga Banten
Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang membentang dari Purwakarta, Karawang, Bekasi, sebelah selatan Jakarta, Tangerang, hingga berakhir di Banten. Menurut penelitian dari jurnal Scientific Reports Nature berjudul "Implications for fault locking south of Jakarta from an investigation of seismic activity along the Baribis fault, northwestern Java, Indonesia", penyebaran seismik lubang bor yang dilakukan di sepanjang Sesar Baribis mengungkapkan sesar ini kemungkinan besar aktif, tetapi bagian barat sesar ini terkunci.
Bagian yang terkunci tersebut menjadikan Jakarta dan wilayah sekitarnya sangat rentan terhadap gempa bumi yang cukup besar di masa depan. Hal tersebut terjadi ketika akumulasi energi akhirnya dilepaskan oleh sesar tersebut. Peneliti mengakui studi ini didasarkan pada jumlah gempa yang relatif kecil dengan Magnitudo kurang dari 4,3 yang tercatat selama periode dua tahun.
Difokuskan untuk memprediksi gempa di wilayah Jakarta, penelitian tersebut menyebutkan perlu kehati-hatian memasukkan Sesar Baribis yang aktif dalam setiap pembaruan peta bahaya Indonesia yang ada.
Di Provinsi Jawa Barat, setidaknya dijumpai enam struktur sesar regional, yaitu Sesar Cimandiri, Sesar Cipeles, Sesar Baribis, Sesar Lembang, Sesar Pelabuhanratu, dan Sesar Citanduy. Salah satu sesar yang disebutkan aktif di wilayah Jawa Barat adalah Zona Sesar Baribis yang berada di daerah Kabupaten Majalengka.
BPBD Provinsi Jakarta Siapkan Mitigasi Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah mitigasi menghadapi ancaman gempa. "BPBD Provinsi DKI akan melakukan sosialisasi, memberikan edukasi dalam rangka mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi tersebut untuk masyarakat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insyaf dalam keterangannya, Minggu 26 Juni 2022.
Insyaf mengatakan mitigasi ataupun sosialisasi menghadapi bencana gempa bumi diajarkan melalui sekolah-sekolah hingga pemilik bangunan bertingkat di Jakarta.
"BPBD juga terus memantau peringatan dini gempa yang dipaparkan oleh BMKG. Nantinya, peringatan dini bakal diteruskan kepada warga Jakarta melalui media sosial milik BPBD," tandas Insyaf.
Advertisement