Serukan Gencatan Senjata di Ukraina, Ini Fakta Heboh Menurut PBB
Sejumlah badan PBB, menyerukan gencatan senjata dan meminta Rusia tidak lagi menyerang para profesional di bidang kesehatan dan fasilitas kesehatan di Ukraina. Serangan ke fasilitas kesehatan telah menewaskan belasan orang.
PBB bahkan tidak segan menyebut serangan tersebut sebagai kekejaman yang tidak masuk akal.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, sebanyak 31 serangan terhadap perawatan kesehatan berhasil terdokumentasikan. Kesepakatan untuk meminta Rusia-Ukraina melakukan gencatan senjata ditandatangani oleh kepala Badan Pendanaan Anak, UNICEF, Dana Kependudukan PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia.
“(Mereka) menyerang kelompok masyarakat paling rentan (seperti) bayi, anak-anak, wanita hamil dan mereka yang sudah menderita sakit ataupun penyakit. Petugas kesehatan (telah) mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa. (Sehingga itu) adalah tindakan kekejaman yang tidak masuk akal,” ungkap pernyataan bersama tiga lembaga PBB tersebut yang dilansir AFP, dikutip Selasa 15 Maret 2022.
Perawatan Kesehatan Korban Perang
Dari 24 serangan yang dilaporkan, sejumlah fasilitas perawatan kesehatan dan lima ambulans rusak dan hancur. Sejauh ini, sebanyak 12 orang tewas dan 34 orang yang lainnya terluka. Karenanya, tiga lembaga tersebut menyerukan gencatan senjata dengan segera.
Pekerja bantuan dan perawatan kesehatan harus dapat bekerja dengan aman,” temasuk imunisasi terhadap Covid-19 dan polio serta pasokan obat-obatan yang dapat menyelamatkan jiwa bagi warga sipil di seluruh Ukraina dan para pengungsi yang menyeberang ke negara-negara tetangga,” ungkap pernyataan bersama tiga agensi PBB tersebut.
Saran gencatan senjata itu telah ditandatangani oleh Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mitra UNFPA, Natalia Kanem dan kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.