Seruan Boikot Foto Presiden, Nama Baik SMPN 30 Jakarta Tercoreng
Status Facebook Asteria Fitriani berisi usulan agar tidak memajang foto presiden dan wakil presiden, viral di media sosial. Perempuan itu menganggap Jokowi berbuat curang dalam Pilpres 2019. Selain itu, ia mengusulkan untuk memasang foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalo boleh usul... di sekolah2 tidak usah lagi memajang foto presiden dan wakil presiden, turunin aja foto-fotonya. Kita sebagai guru nggak mau mengajaknya anak2 didik kita tunduk dan mengikuti dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan. Cukup pajang foto GOODBENER kita aja, Gubernur Indonesia Anies Baswedan," demikian dikuti dari akun Facebook Asteria Fitriani.
Perempuan tersebut menulis kata 'guru'. Tangkapan layar status Facebooknya tersebut juga berisi foto acara kelulusan SMPN 30 Jakarta. Netizen sempat terkecoh karena mengira wanita itu adalah salah satu pengajar di sekolah tersebut.
Faktanya, Asteria Fitriani bukan guru di SMPN 30 Jakarta. Ia hanyalah mantan wali murid dari siswa yang telah lulus.
Kepala Sekolah SMP Negeri 30 Jakarta M. Yusup Corua membantah kabar yang menyebut Asteria Fitriani adalah guru di tempatnya. Menurutnya, tidak ada sama sekali tenaga pengajarnya, maupun staf yang membuat konten media sosial tersebut.
Dia menyebut bahwa pelakunya merupakan salah satu wali murid yang anaknya sudah lulus dari SMP Negeri 30 Jakarta Tahun Ajaran 2018/2019. Pelaku menyalahgunaan kegiatan kelulusan, dengan membuat tulisan yang ramai di media sosial itu.
“Bahwa benar seseorang tersebut adalah seorang wali murid yang putrinya sudah lulus tahun ajaran 2018-2019 dan bukan sebagai Guru SMP Negeri 30 Jakarta,” kata Yusup, Senin 1 Juli 2019.
Yusup menyampaikan, pihaknya sudah menelusuri terhadap seluruh tenaga pengajar di SMP Negeri 30 Jakarta. Hasilnya, tidak ditemukan ada yang membuat konten tersebut.
“Telah dilakukan pengecekan terhadap semua guru, staf dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta tidak ada nama yang memposting berita tersebut di media sosial sebagai guru, staf dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta,” pungkasnya. (yas)
Advertisement