Sering Terjadi Kejahatan, Jembatan Pocong di Jember Ganti Nama
Sebuah jembatan yang terletak di Dusun Ponjen Kidul, Desa Kencong, Kecamatan Kencong, Jember ganti nama, Sabtu, 12 Agustus 2023. Jembatan yang diberi nama Pocong oleh warga itu kini diberi nama oleh pemerintah menjadi Jembatan Grojokan.
Menurut kepala Desa Kencong Ahmadi, penamaan jembatan pocong secara sepihak oleh warga bukan tanpa alasan. Kata pocong merupakan singkatan dari Ponjen – Kencong, karena jembatan tersebut berada di Dusun Ponjen, Desa Kencong.
Meski hanya sekadar penamaan sepihak, namun penamaan pocong memiliki dampak tersendiri. Jembatan tersebut dianggap angker oleh masyarakat setempat.
Masyarakat juga percaya penamaan pocong juga berakibat buruk. Salah satunya, jembatan tersebut sering menjadi lokasi aksi kejahatan, mulai dari begal hingga pengeroyokan berujung penusukan.
Karena itu, Muspika Kencong kemudian menggelar doa bersama di atas jembatan itu. Tak hanya itu, Muspika juga memberikan nama baru, yakni jembatan Grojokan.
Nama Grojokan diambil berkaitan dengan Kawasan Sungai santer yang terdapat banyak batuan padas. Batuan padas sepanjang hampir 1 KM yang berbelok belok membentuk sebuah air terjun dan kadang membentuk pusaran.
Masyarakat berharap dengan adanya nama jembatan yang baru dan resmi, jembatan tersebut tidak lagi menjadi lokasi tindak kejahatan.
“Semoga ke depan di kecamatan kencong tepatnya di jembatan ini tidak ada peristiwa yang menonjol lagi. Selain itu , ke depan semoga masyarakat juga bersama sama menjaga keamanan di wilayah tersebut,” kata Ahmadi, Sabtu, 12 Agustus 2023.
Lebih jauh Ahmadi mengatakan, jembatan dengan lebar 10 Meter dan panjang 100 meter itu dibangun menggunakan dana APBD Jember tahun 2018 sebesar Rp 19 miliar. Selain untuk akses perekonomian warga, jembatan tersebut dibangun untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas di jalan provinsi.
Jembatan tersebut sudah lama selesai dan digunakan, namun baru hari ini diresmikan. Sebab, tahun-tahun sebelumnya tidak ada peresmian karena terjadi pandemi covid-19.
"Kami lama mengajukan program jembatan tersebut, selain untuk akses ekonomi juga sebagai pemecah arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di ruas jalan raya Provinsi,” pungkasnya.
Advertisement