Serie A Musim Ini Berpotensi Bubar
Kelanjutan kompetisi Serie A Italia berpotensi besar tidak bisa digelar alias bubar seiring perbedaan pendapat antara klub-klub Serie A dengan para politisi di Italia. Hal itu dipertegas oleh Menteri Olahraga Italia, Vicenzo Spadafora.
Menurutnya, nasib Serie A bisa jadi sama dengan Ligue 1 di Prancis yang resmi tidak bisa dilanjutkan meski Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) terus melakukan negosiasi dengan pihak pemerintah.
Dikutip dari media di Inggris, Dailymail, para politisi di negara itu tak sepakat bila tempat-tempat latihan klub Serie A kembali dibuka ketika pemerintah mulai mengendurkan masa penguncian. Mereka bercermin pada Belanda, Belgia dan terakhir Prancis yang membatalkan kompetisi domestik di negara masing-masing.
"Saya benar-benar melihat jalan untuk dimulainya kembali (Serie A) menjadi semakin sempit," kata Spadafora.
"Keputusan di Perancis dapat mendorong Italia dan negara-negara Eropa lainnya untuk mengikuti garis itu."
“Jika saya berada di posisi pemilik klub dan ketua, saya akan memikirkan musim baru. Memulai sesi latihan lagi bukan berarti memulai musim lagi."
Spadafora menyarankan sejumlah petinggi klub Serie A untuk meminta penagguhan kompetisi musim ini untuk mempersiapkan musim baru yang lebih baik," katanya.
Lebih lanjut, Spadafora menyarankan stakeholder sepak bola Italia untuk menjalankan rencana B, mengikuti saran ilmuwan medis. Ia juga menyatakan, bahwa dalam beberapa hari ke depan akan diputuskan apakah kompetisi bisa dimulai lagi atau tidak.
Sementara itu, para pemain dan klub Serie A mengeluh karena mereka tidak bisa menggunakan tempat latihan mereka untuk berlatih karena larangan dari pemerintah setempat. Protes ini terus meluas karena semua klub merasakan dampak aturan ini.
Bek Lazio sekaligus bek Timnas Italia, Francesco Acerbi, mengaku bingung dengan kondisi yang dialami klubnya saat ini. 'Sulit untuk diterima. Di tempat latihan kami ada enam lapangan dan banyak ruang ganti yang sama untuk klub lain," keluhnya, karena dia harus berlatih di tempat umum bersamaan dengan banyak orang.
“Kita harus pergi dan berlari di taman, bersama dengan banyak orang lain, dengan tingkat keamanan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang kita miliki di tempat pelatihan. Kami bingung dan kami ingin jawaban," tanya Acerbi.
Advertisement