Serial Netflix Queen's Gambit Digugat Grandmaster Catur Perempuan
Serial populer Netflix Queen's Gambit menerima gugatan pencemaran nama baik, oleh grandmaster perempuan dunia asal Georgia, Nona Gaprindashvili. Nona yang kini berusia 80 tahun menuntut ganti rugi sekitar Rp 70 miliar.
Gugatan Grandmaster Catur
Nona Gaprindashvili menggugat Netflix atas episode final Queen's Gambit. Serial yang diadaptasi dari novel tahun 1993 karya Walter Telvis, mulai tayang sejak tahun lalu.
Pada episode final, komentator menyebut nama Nona Gaprindashvili, ketika mendeskripsikan tokoh utama mereka, Beth Harmon. "Hal yang tak lazim padanya (Beth) hanyalah kelaminnya. Bahkan ini juga tak unik di Rusia. Ada Nona Gaprindashvili, tapi juara catur dunia itu tak pernah melawan laki-laki."
Nona menyebut kalimat itu mencemarkan nama baiknya. Faktanya, Nona telah bermain melawan 59 laki-laki di tahun 1968. 28 di antaranya dikalahkan dalam sebuah gim simultan. "Tuduhan pada Gaprindashvili 'tak pernah melawan laki-laki', adalah salah, juga sangat seksis dan menjijikkan," tulis gugatan yang dilayangkan ke Pengadilan Federal di Los Angeles, dikutip dari bbc.com.
Juara Dunia Perempuan Pertama
Dalam gugatanya, Nona Gaprindashvili menyebut lahir tahun 1941. Di usia 20 tahun, ia telah menjadi perempuan pertama dengan gelar grandmasrer.
Gaprindashvili yang kini tinggal di Tbilisi, masih bermain catur dan mengikuti turnamen. Ia mengugat ganti rugi senilai 36 juta pound, dan meminta Netflix menghapus kalimat tersebut dari tayangannya.
Queen's Gambit sendiri menjadi serial sukses dari Netflix, dilihat lebih dari 62 juta rumah dalam 28 hari pertama. Serial Queen's Gambit milik Netflix juga memenangi Golden Globes dan mendapat 18 nominasi di Emmy Awards. (Bbc)