Serda Saputra Tewas Ditusuk Oknum Marinir
Serda TNI Saputra, Babinsa Pekojan Jakarta, Senin 22 Juni tewas ditusuk di depan Hotel Mercure di Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat. Penusuknya seorang anggota marinir kini sudah diamankan.
Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memerintahkan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus penusukan Serda Saputra itu.
"Saya perintahkan lakukan investigasi menyeluruh, kejar, jangan sampai walk away begitu saja," kata Andika di Mabesad, Jakarta, Rabu.
Saat ini, lanjut dia, kasus tersebut telah ditangani oleh polisi militer. "Iya, sedang ditangani oleh polisi militer, haruslah, kita harus proses hukum sampai tuntas, enggak boleh gitu-gitu. Apa pun masalahnya enggak boleh main hakim sendiri," kata jenderal bintang empat ini.
Andika juga akan segera memanggil Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspom TNI) untuk meminta kejelasan kasus tersebut. "Hari ini akan saya panggil Danpuspom," kata Kasad.
Penusukan itu bermula saat Serda Saputra bertugas di Hotel Mercure yang berlokasi di Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, Senin dini hari.
Tiba-tiba terjadi keributan di dalam hotel. Pada saat itu Serda Saputra berusaha menyelesaikan perselisihan tersebut.
Nasib nahas menimpa Serda Saputra saat dia berusaha meredam keributan, justru dia menjadi korban tertusuk senjata tajam oleh pelaku dan menyebabkan dia meninggal dunia.
Dandim 0503/JB Kolonel Kav. Valian Wicaksono selaku komandan korban mengatakan, Serda Saputra saat itu sedang mengamankan karantina mandiri dari PMI kerja migran yang baru dari luar, salah satunya ditempatkan di Grand Mercure Batavia.
"Kami 'kan dilibatkan karena kami 'kan masuk dalam satgas tersebut. Jadi, ketika terjadi keributan, anggota kami mencoba menyelesaikan tetapi malah almarhum yang tertusuk," ujar Valian.
Sebelumnya Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zaenal membenarkan bahwa pelaku penganiayaan terhadap Serda Saputra di depan Hotel Mercure Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, adalah oknum prajurit Marinir.
"Benar, yang bersangkutan adalah prajurit Marinir TNI AL," kata Zaenal kemarin.
Saat ini, lanjut dia, pelaku penganiayaan itu sudah ditangkap dan dalam proses penyelidikan di Polisi Militer TNI AL (POMAL). (ant/asm)