Serapan Gabah Bulog Kediri Berkurang, Dampak Serangan Hama Tikus
Capaian serapan gabah Perum Bulog Kediri semester tahun ini mengalami penurunan. Menurut keterangan Kepala Perum Bulog Kediri Mara Kamim Siregar, capaian semester satu serapan gabah baru mencapai 3.200 ton.
Capaian serapan tersebut cenderung turun jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Meski demikian pria yang hobi berolahraga sepeda ini tetap optimis jumlah serapan gabah nantinya akan bertambah.
"Kita bandingkan dengan tahun lalu di semester satu, kita sudah lakukan serapan kurang lebih 10 ribu ton. Jadi kami Bulog masih ada kesempatan lima bulan ke depan untuk melakukan serapan," terangnya, Kamis 11 Agustus 2022.
Turunnya hasil serapan gabah saat ini, tidak lepas dari situasi dan kondisi yang terjadi sekarang. Kata Mara Kamim Siregar banyak lahan pertanian di wilayah Kediri dan Nganjuk diserang hama tikus.
Akibatnya banyak sawah yang rusak hingga berdampak pada turunnya hasil produksi panen petani.
"Informasi yang kita dapat dari teman-teman di lapangan, hasil panennya tidak sesuai dengan tahun sebelumnya. Biasanya per hektar 8 ton, sekarang turun sekitar 5 ton. Dan ini terjadi diwilayah cakupan kerja kami yaitu Nganjuk dan Kediri," pungkasnya.
Selain dipicu persoalan serangan hama tikus. Faktor lain yang mempengaruhi serapan gabah turun, dikarenakan adanya persaingan daya beli gabah oleh pihak swasta.
Pihak swasta berani datang langsung ke lahan milik petani untuk melakukan pembelian gabah kering panen. Harga gabah kering panen di pasaran saat ini berkisar Rp 5200-Rp 5300 per kilogram.
Bulog Sub Drive Kediri tahun 2022 dibebani target dapat menyerap 20.000 ton gabah dari petani.