Serapan Beras Bulog Bojonegoro dari Petani Masih Minim
Serapan beras Bulog Cabang Bojonegoro ke petani masih minim. Dari target beras tahun 2023 sebanyak 30.000 ton baru terserap 2900 ton atau sekitar 9,6 persen.
Menurut Kepala Cabang Sub Divisi Regional (Divre) Bulog Bojonegoro Sugeng Hardono, serapan beras dari petani relative masih minim. Dari target serapan tahun 2023 sebanyak 30.000 ton beras, baru terealisasi sebanyak 2900 ton beras, terhitung 2 April 2023.”Serapan beras tetap jalan, sesuai dengan rencana dan target yaitu 30 ribu ton beras,” ujarnya pada Ngopibareng.id Senin 3 April 2023.
Namun Sugeng Hardono tidak menjelaskan masih minimnya serapan beras dari petani. Dia menyebut, serapan tetap sesuai target.”Tetap jalan,” imbuhnya singkat.
Sementara itu terkait dengan adanya beras impor dimana pemerintah mendatangkan 2 juta ton, menurut Sugeng Hardono, tujuannya tetap untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan dan stabilitas harga.”Tujuannya untuk itu,” ujarnya.
Sebagai catatan, daerah serapan Sub Divre Bulog Cabang Bojonegoro, yaitu berada di tiga kabupaten. Yaitu Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. Tiga daerah tersebut, selama ini sebagai salah satu daerah lumbung padi di Jawa Timur.
Produksi padi di tiga kabupaten itu diuntungkan dengan adanya pengairan, terutama di kecamatan yang berada di pinggir Sungai Bengawan Solo. Tiga kabupaten tersebut beberapa desanya dilewati sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
Sebelumnya Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, menyebutkan, bulan Februari 2023 ini, panen raya di sejumlah tempat. Tercatat panen dengan luas lahan 46.054 hektare di daerah ini. Dari luas lahan itu, produksinya diperkiraan mencapai 276.324 ton gabah giling panen. (Ngopibareng.id, Senin 20 Februari 2023).
Lokasi panen raya di Bojonegoro merata di beberapa desa di 28 kecamatan kabupaten ini. Misalnya di Kecamatan Kapas, panen merata di Desa Bendo, Desa Kalianyar, Desa Wedi lainnya.
Sementara itu data di Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, produksi gabah di kabupaten ini untuk tahun 2021 mencapai 824.723 ton atau setara dengan 487.846 ton. Sedangkan kebutuhan pangan untuk masyarakat Bojonegoro 111.176 ton pertahun. Sehingga ada surplus beras sebanyak 376.000 ton di tahun 2021. “Ya kita surplus beras,” ujar Kepala Dinas Pertanian Helmy Elisabety lewat Kepala Bidang Ketahanan Dinas Pertanian Bojonetoro, Muhammad Rudianto pada Ngopibareng.id, Kamis 1 Desember 2022 lalu.
Dikatakan oleh Rudianto, dengan surplus beras sebanyak 376.000 itu, bisa mencukupi makan warga Bojonegoro selama 4 tahun lamanya.