Serangan PMK di Lamongan Meluas, 3 dari 27 Kecamatan masih Aman
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sapi di Lamongan kian meluas. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan mencatat, hingga Rabu 15 Juni 2022, wilayah sebaran sudah merambah di 24 kecamatan.
Menyisakan tiga kecamatan dari 27 kecamatan se Lamongan yang belum terdeteksi. Yakni, Kecamatan Deket, Glagah dan Karangbimangun.
Dari sebaran wilayah kecamatan sebanyak itu, dari populasi 2.383 ekor sapi yang dinyatakan tertular sebanyak 1,733 ekor. Dinyatakan sembuh 381 ekor, mati 11 ekor, terjual 53 ekor dan sapi yang masih dinyatakan sakit 1.278 ekor.
"Mudah-mudahan segera bisa dicegah setelah pemerintah memrogramkan vaksinasi. Kita masih menunggu kiriman vaksin, " kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), M. Wahyudi, Rabu 15 Juni 2022.
Sedang PMK pada kambing, hingga kini masih tetap terdeteksi di lima kecamatan. Antara lain Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sugio, Glagah dan Karanggeneng. Jumlah populasi 70 ekor kambing yang tertular 30 ekor dan dinyatakan sembuh 21 ekor. Kambing mati dua ekor, dan yang masih dinyatakan sakit sebanyak 7 ekor.
Meluasnya sebaran PMK di Lamongan, lanjut Wahyudi, faktor penyebabnya tetap diduga dari manusianya. Khususnya bagi peternak atau pedagang ternak yang saling mengunjungi antar sesama.
"Tetapi mereka kebanyakan tidak merasa sebagai penularnya. Padahal, ketika mereka berkunjung ke kandang temannya yang memiliki sapi yang sakit, pasti virus itu akan menempel pakaian dan badan. Selanjutnya, ketika pulang menular kep sapi miliknya, " terangnya.
Karena itu, Wahyudi berharap kepada peternak dan pedagang untuk mematuhi aturan yang berlaku. Selalu menjaga kebersihan kandang dan dirinya. Sedang dinas yang dipimpinnya terutama melakukan pengawasan dan pengobatan guna pencegahan penyebaran lebih luas.
"Tegasnya agar populasi yang terserang tidak semakin bertambah," pungkasnya.