Serangan Merajalela, Petani di Kediri Serentak Gropyok Tikus
Serangan hama tikus semakin mengganas dan sudah menyebarluas di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri. Jika dibandingkan periode tahun 2018 lalu, serangan hama tikus tahun 2019 hinggal awal tahun 2020 lebih banyak.
Melihat serangan semakin meluas, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri kemudian mengambil langkah inisiatif. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri melaksanakan gerakan serentak pemberantasan dan penanganan hama. Gerakan serentak pemberantasan hama ini dilaksanakan di 25 wilayah kecamatan dengan menyasar di 33 desa.
Gerakan ini melibatkan 35 Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) di masing masing wilayah. Menurut keterangan Tri Retnani Yeni Astutik Kepala Bidang Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, mengatakan, jika pemberantasan hama tikus tidak bisa dilakukan hanya sekali saja, melainkan harus berkelanjutan.
"Karena ketika kita melakukan gerakan pengobatan hari ini, tidak semua spesies tidak semua tercover mati," kata dia, Kamis 13 Febuari 2020.
Tikus yang belum mati itu kemudian akan berkembang biak. Sehingga, kata Tri menambahkan, penanganan pemberantasan hama tikus dibutukan waktu berkelanjutan dan terus-menerus sampai populasi berkurang. bahkan kalau bisa sampai dengan habis.
Yeni juga menerangkan hingga sampai sekarang pihaknya masih menerima banyak laporan terkait serangan hama tikus. Serangan hama tikus tidak hanya menyasar di wilayah Kabupaten Kediri saja melainkan juga merata di daerah Jawa Timur lainya.
"Serangan hama tikus di Jawa Timur saat ini luar biasa. Untuk wilayah Kabupaten Kediri tanaman yang diserang paling banyak adalah komoditas padi, jagung dan tebu," kata dia.
Selain kegiatan serentak pemberantasan dan penanganan hama dinas juga sudah memberikan sosialiasasi tata cara penanganan hama tikus sekaligus pemberian bantuan obat dan peralatan perangkap tikus.