Serangan Israel, Menlu Palestina: Nyata Itu Kejahatan Perang!
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menuding serangan Israel yang berlangsung hampir seminggu sebagai kejahatan perang. Sehingga, dia mendesak tekanan internasional atas aksi tersebut pada sesi Dewan Keamanan PBB.
"Beberapa mungkin tidak ingin menggunakan kata-kata ini - kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan - tetapi mereka tahu itu benar," kata Maliki pada sesi pertemuan PBB secara virtual tentang krisis Israel-Palestina, Minggu 16 Mei 2021.
Dalam tuduhan terbaru ini, ia menyebut bahwa negara Yahudi sedang menjalankan kebijakan "apartheid" terhadap orang-orang Palestina. Tuduhan tersebut mendapat dikecam oleh Israel dengan marah.
"Bertindaklah sekarang untuk mengakhiri agresi. Bertindaklah sekarang agar kebebasan bisa menang - bukan apartheid," katanya kepada Dewan Keamanan PBB.
Maliki Bukan Militan Hamas
Maliki merupakan bagian dari Otoritas Palestina, bukan kelompok militan Hamas yang telah menembakkan roket ke negara Yahudi. Ia pun menyampaikan penyesalan atas kematian warga Israel, tetapi mendesak Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan keseimbangan kekuatan.
"Israel adalah penjajah kekuasaan kolonial. Setiap penilaian situasi yang gagal memperhitungkan fakta fundamental ini adalah bias," kata Maliki.
"Israel selalu berkata, tempatkan dirimu pada posisi kami. Tetapi Israel tidak memakai sepatu. Mereka memakai sepatu bot militer."
Raja Salman Kecam Aksi Israel
Sementara itu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada Palestina.
Pernyataan Raja Salman disampaikan melalui panggilan telepon kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan saat mereka sedang membahas serangan Israel di Yerusalem, dilansir Saudi Press Agency, Minggu 16 Mei 2021 .
Raja Salman sendiri menyatakan dukungan dari kerajaannya kepada rakyat Palestina untuk mendapatkan hak mereka yang sah. Ia menekankan akan berdiri bersama Palestina sampai mereka mendapatkan hak-haknya.
Ketegangan antara Israel dan Palestina terus berlanjut seiring dengan langkah Israel yang terus menyerang Gaza, dilansir CNN. Setidaknya 65 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak dan lima wanita, tewas karena tindakan tersebut.
Lebih dari seribu warga di seluruh Gaza pun dilaporkan luka-luka dan mengalami kerusakan parah pada area pemukiman mereka.
Penutupan Akses ke Masjid Al-Aqsha
Semenjak penutupan akses ke Masjid Al Aqsha pekan lalu, konflik antara dua negara itu terus memanas. Di tengah konflik yang tak kunjung mereda, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut akan terus menyerang Hamas.
"Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus bertindak untuk merusak kemampuan militer Hamas dan organisasi teror lainnya yang beroperasi di jalur Gaza," tulis sekretariat Netanyahu ketika melaporkan isi percakapan telepon Netanyahu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.