Serangan Israel di Gaza Dibalas Ratusan Roket dari Hezbollah
Gempuran Israel di Gaza terus berlangsung, pada Kamis 4 Juli 2024. Di tengah perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Hezbollah dari Yaman menghujani Israel dengan ratusan roket di hari yang sama.
Serangan Israel di Gaza
Israel terus menembakkan roket dan amunisi lain ke hunian dan tenda pengungsian warga di Gaza, pada Kamis 4 Juli 2024. Serangan dilaporkan terjadi di Jabalia dan Kota Gaza di wilayah utara, serta di Khan Younis di wilayah selatan Gaza. Puluhan warga Palestina dilaporkan meninggal akibat serangan Israel sepanjang Kamis, 4 Juli 2024, dikutip dari Al Jazeera.
Kondisi diperparah dengan layanan rumah sakit di RS Nasser, sebagai fasilitas Kesehatan terakhir yang berfungsi di Khan Younis serta Rumah Sakit Lapangan Kuwaiti dekat Rafah, akan segera ditutup, lantaran kehabisan bahan bakar untuk diesel mereka.
Serangan Hezbollah
Di hari yang sama, pasukan Hezbollah di Lebanon meluncurkan sedikitnya 200 roket dan puluhan drone ke arah 10 fasilitas militer di Israel. Serangan dilakukan sebagai balasan atas tewasnya Komandan Hezbollah, Mohammed Nasser, pada Rabu lalu. Hezbollah juga berjanji akan terus melakukan serangan selama Israel melanjutkan aksi gempuran ke warga Gaza.
Sementara Israel menyebut, terdapat sekitar 200 proyektil dan 20 benda mencurigakan yang terbang dari arah Lebanon ke dalam wilayah Israel. Namun sejumlah roket dan drone bisa dilumpuhkan oleh pesawat jets dan keamanan udara Israel. Negara tersebut menyebut tidak ada korban jiwa akibat serangan Hezbollah.
Perundingan Gencatan Senjata
Sementara, proses perundingan gencatan senjata terus berjalan. Negosiasi yang terakhir didukung oleh Amerika Serikat dengan rencana keharian Kepala Intelijen Israel, Mossad, David Barnea yang akan hadir dalam perundingan di Gaza.
Delegasi Israel akan bertemu lebih dahulu dengan PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, sebelum memulai negosiasi dengan Hamas.
Upaya perundingan terbaru muncul setelah PM Benjamin Netanyahu berbincang dengan Presiden Joe Biden lewat telepon, pada Kamis lalu. Dalam pernyataan resmi Israel, Netanyahu menyebut akan mengirim delegasi untuk menemui Hamas, namun menekankan jika perang akan berakhir jika Isral telah mencapai semua tujuannya.