Serang Houthi di Laut Merah, Amerika Serikat Minta Bantuan China?
Amerika Serikat dibantu sekutunya menyerang Pasukan Houthi dari Yaman, usai kelompok bersenjata itu menyerang kapal berbendera Israel yang melintas di perairan Laut Merah. Terakhir AS meminta bantuan China, terlibat dalam serangan mereka.
Bantuan Diplomatik China
Amerika Serikat dikenal sering berseberangan dengan China. Negara yang dipimpin Partai Komunis itu bahkan menjadi sasaran perang dagang Amerika Serikat di era Presiden Donald Trump.
Namun kini, rezim Joe Biden disebut meminta bantuan China, untuk mengalahkan pasukan Houthi di Laut Merah.
Permintaan itu dilaporkan Financial Times. Penasehat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan wakilnya Jon Finer mendiskusikan topik itu dengan Liu Jianchao, dari Departemen Luar Negeri Partai Komunis China, dalam sebuah pertemuan di Washingtong, bulan ini, dikutip dari Reuters.
Tak hanya mereka, isu yang sudah muncul sejak tiga bulan terakhir, juga disampaikan Sekretaris Negara Anthony Blinken.
Negara Paman Sama meminta Negara Tirai Bambu, untuk ikut menekan Iran, agar serangan Houthi mereda. Iran diketahui sebagai negara yang mendukung milisi Houthi di Yaman.
Namun upaya itu disebut belum membuahkan hasil. China disebut tak banyak memberikan tekanan kepada Iran, terkait konflik di Laut Merah.
Serangan Amerika Serikat
Sementara, diketahui Amerika Serikat mulai menyerang Houthi. Serangan terakhir berupa serangan udara yang ditujukan ke kapal milik Houthi di wilayah Yaman, pada Rabu 24 Januari 2024.
AS menyebut, kapal itu ada di balik serangan drone yang menarget pasukan AS di Irak dan Suriah.
Serangan terbuka AS dimulai setelah Houthi menyatakan akan menyerang kapal yang berkaitan dengan Israel, di Laut Merah. Serangan kelompok bersenjata yang populer di Yaman itu, berlangsung sejak November 2023. Houthi berjanji akan terus menyerang kapal yang melintas di Laut Merah, selama serbuan brutal Israel di Gaza, terus berlanjut.
Aksi solidaritas Yaman untuk Palestina, diikuti serangan terbuka Amerika Serikat dengan bantuan Inggris sejak 11 Januari 2024. AS berjanji jika serangan mereka untuk Houthi tak akan berhenti.