Seragam Gratis Pemkot Mojokerto Molor, Walimurid Kelimpungan
Ribuan siswa baru tingkat SD/MI dan SMP di Kota Mojokerto, harus rela menunggu lebih lama untuk mendapatkan bantuan seragam gratis yang dijanjikan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita.
Sebab, realisasi pembagian bantuan seragam gratis yang dijanjikan Pemkot Mojokerto, bakal molor hingga bulan Oktober 2022, mendatang. Praktis para orang tua dan walimurid memilih untuk membeli sendiri seragam sekolah lantaran khawatir, anaknya enggan sekolah hanya karena tak mengenakan seragam yang semestinya. Utamanya siswa baru tingkat SMP Negeri.
Apalagi sekolah memberi batas hingga tanggal 18 Agustus 2022, siswa-siswi utamanya SMP Negeri di Kota Mojokerto harus sudah berseragam. Hal ini membuat orang tua dan walimurid kelimpungan.
Seperti dikatakan salah satu orang tua walimurid SMPN 1 Kota Mojokerto. Dia terpaksa membeli tiga stel kain seragam untuk anaknya meliputi putih-biru, pramuka dan batik khas sekolah Kota Mojokerto.
Dia terpaksa membeli seragam itu selain takut anaknya tidak mau sekolah juga karena sekolah mewajibkan para siswa harus berseragam pada 18 Agustus 2022, kemarin.
"Seragam biru-putih dan pramuka kan belum dikasih. Sedangkan tanggal 18 peraturan sekolah, anak-anak disuruh sudah berseragam semua. Ya kita harus beli itu, kalau batik kan beli di sekolah," kata salah satu walimurid yang mewanti-wanti agar identitasnya dirahasiakan karena takut akan dampaknya pada anaknya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachid membenarkan jika penyaluran bantuan seragam gratis dari Pemkot Mojokerto bakal molor. Ia pun meminta maaf atas keterlambatan pihaknya dalam merealisasikan bantuan tersebut.
"Saya akui kami salah karena ada keterlambatan pembagian kain seragam gratis. Sekali lagi kami meminta maaf kepada masyarakat karena ada keterlambatan," kata Amin, Jumat 19 Agustus 2022.
Amin menjelaskan, keterlambatan pembagian kain seragam gratis untuk siswa-siswi SD/MI dan SMP Negeri maupun swasta dipicu persoalan prosedur. Sebab, dalam pengadaannya, terbentur dengan aturan spesifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tidak sesuai dengan produk.
Saat ini pihaknya sudah mengajukan tender ulang untuk pengadaan kain seragam tingkat SD/MI dan SMP di Kota Mojokerto. Namun, para siswa-siswi bakal menerima kain seragam gratis yang digadang-gadang Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, itu pada bulan Oktober 2022 mendatang.
"Karena ada ketentuan TKDN untuk produksi dalam negeri atau harus produk lokal minimal 50 persen. Sudah lelang ulang, sudah ada pemenang dan kontrak. Dalam proses pengerjaan, cuma nanti pembagiannya menunggu Oktober minggu kedua," jelas Amin.
Pemkot Mojokerto memberikan bantuan seragam gratis bagi siswa baru di tingkat SD/MI dan SMP pada tahun ajaran 2022/2023 ini. Sekitar, Rp2,4 miliar direalisasikan Pemkot Mojokerto untuk pengadaan ribuan setel seragam.
Diketahui jumlah siswa dari data yang diterima Ngopibareng.id, sebanyak 11.118 peserta didik baru untuk jenjang SD dan 7.975 untuk SMP. Data itu belum dipastikan benar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto. Masih ada lagi sekolah MI yang kabarnya juga bakal mendapatkan fasilitas seragam gratis itu.
Seragam gratis itu akan diberikan kepada seluruh siswa baru, baik di sekolah negeri maupun swasta. Setiap siswa bakal menerima tiga setel kain seragam, yakni merah-putih bagi SD dan biru-putih bagi SMP. Para siswa juga bakal mendapat kain seragam pramuka serta seragam warna cream yang menjadi ciri khas Kota Mojokerto.
"Tiga stel (masing-masing siswa), kalau SD merah putih, pramuka dan seragam cream. Untuk yang SMP biru putih, pramuka dan cream," tandas Amin.