Sepi Penumpang, Garuda Hentikan Penerbangan Jakarta-London
Maskapai Garuda Indonesia memutuskan menutup penerbangan rute Jakarta-London nonstop mulai 28 Oktober 2018 karena sepi penumpang atau tingkat keterisian hanya sampai 75 persen.
"Tentunya karena jumlah penumpang yang bisa diangkut untuk bisa terbang langsung Jakarta-London itu ada batasan maksimum, kita hanya bisa sampai 75 persen," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury usai penandatangan kerja sama perjanjian komprehensif dengan Japan Airlines di Tangerang.
Pahala mengatakan untuk saat ini penerbangan ke London diantisiaspi dengan penerbangan ke Amsterdam terlebih dahulu karena Garuda masih mengoperasikan rute Jakarta-Amsterdam.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya masih mencari kemungkinan kerja sama "code share" dengan maskapai lain dari Amsterdam ke London.
"Salah satunya, kami terbang Jakarta-Amsterdam sambil lihat juga apakah memungkinkan dilacak `code share` dari Amsterdam ke London," katanya.
Namun, Pahala berharap bisa mengoperasikan rute Jakarta-London apabila perusahaan telah siap baik dari sisi keuangan maupun operasional.
"Kami akan lihat kemungkinan untuk bisa membuka `code share` London tapi kami harapkan suatu waktu kami bisa mengoperasikan kembali rute tersebut dengan adanya kesiapan lebih baik," katanya.
Sementara itu, bertepatan dengan mulai ditutupnya rute Jakarta-London nonstop, Garuda memulai kerja sama "code share" dengan maskapai asal Jepang Japan Airlines.
Melalui kerja sama tersebut, Garuda Indonesia akan menjadi "marketing carrier" dan akan menempatkan nomor penerbangannya (flight number) pada penerbangan Japan Airlines pada rute Narita Jakarta, Narita-New York dan Narita-Los Angeles untuk rute internasional, serta Haneda-New Chitose, Haneda-Nagoya-Chubu dan Haneda Fukuoka untuk rute intra Jepang.
Sebaliknya Japan Airlines akan menjadi "marketing carrier" atau menempatkan nomor penerbangannya (flight number) pada penerbangan Garuda Indonesia untuk rute Jakarta-Haneda (pp), Denpasar-Narita pp dan juga Jakarta-Yogyakarta, serta Jakarta-Surabaya pp.
Maskapai Garuda Indonesia sebelumnya telah mengumumkan melalui akun Twitter resminya pada 29 Agustus 2018.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra maskapai kami untuk membantu penumpang yang terkena dampak perubahan ini untuk memastikan dapat mengatur ulang jadwal perjalanan mereka dan mengakomodasi kembali melalui rute Amsterdam--Jakarta kami atau penerbangan alternatif lainnya," tulis Garuda dalam akun Twitter resminya. (an/ar)