Sepi Pembeli Suara Trompet Tahun Baru di Jakarta Tak Nyaring Lagi
Penjual trompet di beberapa ruas jalan protokol Jakarta mengeluh karena sepi pembeli. Kawasan Jalan Sudirmam dan Jalan MH Thamrin yang menjadi pusat perayaan Tahun Baru 2025 di Jakarta, biasanya dipenuhi penjual aneka macam trompet. Akhir tahun ini terlihat sepi. Mereka mencoba memasarkan trompetnya ke pinggiran, itu pun juga tidak diminati pembeli, anak-anak alias bocil lebih asik bermain HP.
"Sudah tiga hari saya muter-muter di Jalan Thamrin sampai bundaran air mancur Hotel Indonesia, hanya laku tiga biji," tutur pedagang trompet asal Kuningan Jawa Barat, Santo.
Menjelang Tahun Baru, Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat biasanya juga ramai penjual trompet dan kembang api, kali ini sudah berubah. Salah seorang pedagang di Pasar Tanah Abang, Aden yang sehari-harinya menjual gorengan memanfaatkan momentum Tahun Baru dengan berjualan trompet.
“Saya ini tergolong pedagang musiman. Jelang Tahun Baru jualan trompet dan kembang api, kalau jelang tujuh belasan jual bendera, jelang lebaran ikut-ikutan jualan baju lebaran khusus anak-anak," tutur pedagang berusia 33 tahun ini saat menunggu dagangannya di Pasar Tanah Abang.
Untuk berjualan trompet Tahun Baru, Aden tidak perlu modal karena dia punya juragan asal Kuningan yang akan memasok trompet dan pernik-pernik menyambut Tahun Baru. Pembayarannya disesuaikan dengan barang yang laku terjual. Sedang yang tidak laku bisa dikembalikan dalam keadaan baik.
Model trompetnya macam-macam dengan harga bervariasi dari Rp 15-35 ribu. Sedang keuntungan yang diperoleh per terompet antara Rp 5.000 sampai 15.000. "Untungnya memang lumayan kalau laku. Tapi sekarang penjualan trompet lagi jeblok," ungkap penjual trompet asal Brebes, Jawa Tengah.
Menjelang perayaan Tahun Baru 2025 ini, Aden mengungkapkan, omsetnya anjlok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan, pelanggannya sudah tidak membeli terompet dagangannya.
"Pelanggan-pelanggan saya yang kemarin-kemarin juga nggak ada yang datang. Dagangan masih numpuk,” keluhnya.
Menurunnya pembelian trompet saat ini, membuat Aden enggan mengambil stok trompet di toko agen dalam jumlah besar. Penjualan trompet sejak awal Desember lalu tidak menunjukkan hasil yang baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Makanya kita kemarin sudah nafsu ngambil barang, waktunya mah kayak gini, stok aja masih banyak, paling buat tahun depan,” ujar Aden.
"Biasanya tanggal 25 Desember sudah ramai pembeli. Ini sampai tanggal 31 (Desember) tidak ada gebrakannya sama sekali," tuturnya dengan raut wajah sedih.
Menurut bapak dua anak itu, orang tidak tertarik meniup trompet sejak COVID-19. Karena takut menular. Sekarang banyak pedagang jualan trompet secara online dengan sistem bayar di tempat. “Pembeli nggak usah keluar, trompet yang datang sendiri," ujarnya.
Advertisement