Sepi Pembeli, Pedagang Hewan Kurban di Jakarta Banting Harga
Pedagang hewan kurban di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) terpaksa banting harga, akibat sepinya pembeli.
Sampai H-2 Idul Adha baru beberapa ekor sapi yang laku. Bahkan ada pedagang yang mengeluh karena sapinya belum ada yang laku. "Yang datang untuk melihat lihat sih banyak, tetapi yang beli tidak ada," kata Muali, pedagang hewan kurban di daerah Petamburan Jakarta Pusat.
Pria asal Jawa tengah itu mengatakan, bertahun tahun berjualan hewan kurban, baru sekarang sepi pembeli. Ia mebandingkan dengan dua tiga lahun lalu.
Meskipun waktu itu ada Covid-19, sapinya laku keras. "Waktu itu saya mendatangkan 75 ekor sapi dari Lampung, laku keras, hanya tersisa 2 ekor. Berbeda dengan sekarang sudah hampir satu bulan baru laku dua ekor," katanya.
Keluhan serupa juga diungkapkan pedagang hewan kurban di Sawangan Depok, yang dipanggil dengan panggilan Kang Maman. Kapasitasnya sebagai distributor sapi dari Bima, NTB.
Biasanya H-7 Idul Adha sudah ratusan orang yang pesan. Sekarang omsetnya merosot hingga 60 persen. Pembeli hewan kurban katanya mulai bergoyang setelah harganya diturunkan. Sapi medium yang semula harganya Rp25 juta menjadi Rp22 juta. Yang Rp 22 juta menjadi Rp 20 juta termasuk ongkos kirim.
Di kandang Maman juga menyediakan sapi limosin, brahman, sapi ongole, sapi Madura dan sapi Bali dengan harga yang berfariasi antara Rp 25 ,sampai Rp 30 juta. Khusus untuk sapi limosin dengan berat 450 kg, dihargai Rp 45 juta bebas ongkos kirim.
Menyiasati sepinya pembeli, Ahmad, pedagang hewan di daerah Kebun Jeruk Jakarta Barat, menyiasatinya dengan mendatangkan puluhan ratusan kambing dengan harga Rp3,5 juta sampai Rp 7,5 juta. Tergantung jenis dan besar kecilnya kambing. "Saya mendatangkan domba ini dari Garut, Alhamdulillah peminatnya banyak," kata Ahmad.
Pria asal Bima ini memprediksi sepinya pembeli karena banyak majelis taklim yang memesan langsung ke distributor, yang harganya dianggap lebih murah dan kualitasnya terjamin. "Majelis taklim kalau beli biasanya barengan 5 sampai 10 ekor sapi. Sebab itu mencari sapi yang murah," kata Ahmad.
Tak Jadi Ukuran
Menanggapi sepinya pembeli di beberapa tempat penjualan hewan kurban, Ketua MUI bidang dakwah KH Cholis Nafis mengatakan, sepinyi pembeli tidak bisa dijadikan ukuran, menurunnya niat menyembelih hewan kurban di kalangan umat Islam. "Mungkin mereka membeli hewan kurban di tempat lain yang lebih murah, kan boleh boleh saja," katanya.
Ia menyebut memoton hewan kurban itu kan tidak harus setiap tahun, mengingat idul adha tahun ini waktunya bersamaan dengan menjelang tahun ajaran baru, sehingga fokus untuk kebutuhan sekolah katanya.
Sapi Jokowi
Presiden Jokowi pada Hari Raya Idul Adha tahun 1444 Hijriyah / 2023 ini akan membagikan hewan kurban berupa sapi untuk beberapa masjid. Antara lain Masjid Al Akbar Surabaya dan Masjid Istiqlal Jakarta.
Sapi dari presiden itu dipesan dari sebuat peternakan di daerah Depok, dengan berat rata rata di atas satu ton.