Seperti Surabaya, Penduduk Tunisia Kunjungi Mall Jelang Lebaran
Menjelang Lebaran, penduduk Muslim di sejumlah negara mulai memadati toko dan pasar. Seperti di Surabaya dengan Tunjungan Plaza yang ramai, penduduk Tunisia juga keluar memadati mall dan pasar untuk memenuhi kebutuhan Lebaran mereka.
Bedanya, di Tunisia sudah empat hari berturut-turut tak ada laporan tentang temuan kasus baru covid-19. Sejumlah toko kemudian membuka kembali usaha mereka dengan menerapkan social distancing yang tak ketat.
Banyak warga Tunisia keluar untuk membeli barang-barang baru. "Saya tinggal di dalam rumah selama dua bulan dan hampir gila," kata seorang perempuan di Tunisia, dialihbahasakan dari Reuters.
Saat itu ia berada di Manar City Mall. Seperti pengunjung di Surabaya yang kaget dengan banyaknya orang di dalam mall, ia juga terkejut dengan kerumunan yang disebutnya di luar dugaan. "Saya terkejut dengan kerumunannya, tapi saya butuh membeli baju lebaran untuk anak-anak saya," katanya.
Fenomena yang sama sebelumnya juga dilaporkan Ngopibareng.id terjadi di Surabaya. Banyak pengunjung berdatangan ke Tunjungan Plaza, mall terbesar di jantung Kota Surabaya.
Mereka mengenakan masker, antre untuk diukur suhu badannya oleh petugas di pintu masuk, hingga antre masuk dalam toko yang menerapkan protokol physical distancing.
Di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya, mereka juga antre membeli makan di food court Tunjungan Plaza yang tidak menyediakan kursi akibat PSBB.
Sementara, data Provinsi Jawa Timur menyebut jumlah kasus di Surabaya tertinggi di Jawa Timur mencapai 1.059 kasus per Minggu, 17 Mei 2020.
Sedangkan jumlah kasus yang dilaporkan di negara Tunisia mencapai 1.037 berdasarkan data Worldometer, dengan total tes sebanyak 40.559 dengan populasi penduduk mencapai lebih dari 11 juta.
Advertisement