Sepeninggal Eril Dardak, PAN Jatim Kehilangan
Meninggalnya adik wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elistyanto Dardak, yakni Eril Arioristanto Dardak membuat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur merasa kehilangan.
Hal itu dikatakan Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun. Menurutnya, Eril adalah sosok politisi muda yang potensial karena pemikiran politiknya yang visioner.
Seperti diketahui, Eril adalah kader PAN yang tengah melaju di kontestasi pemilihan legislatif DPR RI nomor urut 1 untuk Dapil 7 Jatim, meliputi Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek.
"PAN Jatim kehilangan dan merasakan duka yang mendalam atas kepergian Mas Eril. Karena ini anak muda yang menurut kami visioner," kata Agus saat dikonfirmasi, Jumat, 14 Desember 2018.
Tak hanya itu, menurut Agus, Eril adalah politisi muda dengan segudang gagasan yang cemerlang. Hal yang paling dia ingat tentang Eril adalah soal ikhtiar almarhum dalam visi pengoptimalan potensi anak muda yang dia perjuangkan.
"Gagasan dan ide Mas Eril juga bernas, beberapa kali kami juga diskusi, dan jalur politik ini ditempuh dan diniatkan bagian dari ikhtiar untuk melaksanakan, mengejawantahkan visi yang pernah dia sampaikan terhadap anak muda," kata dia.
Menurut Agus, pemikiran-pemikiran Eril tersebut sudah sangat matang. Bahkan, baginya, hal itu jauh melebihi usia Eril yang baru menginjak 21 tahun.
"Saya melihat dari seluruh paparan itu, almarhum ini pikiran-pikirannya melebihi usianya, menurut saya dengan usia semuda itu, pemikirannya sudah sangat matang," kata dia.
Soal proses pencalegan Eril sendiri, Agus mengatakan hal itu tetap berlangsung, lantaran dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum dan perundang-undangan, tak dimungkinkan mengganti caleg tersebut, karena DCT juga telah ditetapkan.
"Saya kira pencalegan terus berjalan, karena PKPU maupun Undang-undang yang mengatur tentang pemilihan itu tidak dimungkinkan mengganti di tengah jalan ketika sudah DCT," kata dia.
Agus menyayangkan, kehilangan itu semakin bertambah jika mengingat apa yang diperjuangkan almarhum tak dapat direalisasikan di Dapil 7 tempat Eril nantinya dipilih.
"Ikhtiar yang dilakukan oleh Almarhum Mas Eril menjadi tidak ada, sehingga teman-teman yang ada di dapil 7 harus bekerja dan berjuang lebih keras lagi," ujar Agus.
Soal kasus kematian Eril yang kini masih misterius, Agus tak bersedia banyak berkomentar. Meski ia mengaku telah mendapat konfirmasi penyebabnya, hal itu kata dia, adalah hak keluarga almarhum untuk menjelaskan.
"Pasti sudah terkonfirmasi, tapi ini ranahnya keluarga untuk menjawab, yang pasti bukan negatif atau isu-isu lain, nanti keluarga yang menyampaikan," pungkas Agus.
Sebelumnya, Eril Arioristanto Dardak ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, di tempat kos Kartifah Jalan Dago Asri I No 24 Kota Bandung pada Rabu 12 Desember 2018. (frd)