Sepenggal Kisah Pemuda Bernama Anjir, dari Dibully hingga Viral
Polemik kata gaul "anjay" jadi perbincangan hangat belakangan ini. Kata yang dinilai sebagai umpatan, menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) itu, menimbulkan pro-kontra. “Anjay” dianggap merusak moral bangsa, bahkan bagi orang yang ngomong kata “anjay” bisa dipidana.
Selain “anjay”, kata gaul lain yang menjadi sorotan adalah “anjir”. Kata ini sinonim dari "anjay. Yang menarik, seorang pemuda asal Jombang justu memiliki nama asli Anjir Faghnawy Achmada.
Anjir dengan santai mengisahkan nama dirinya yang mendadak viral di media sosial karena ulah temannya. "Tanggal 31 Juli 2020, teman akrab saya sejak SMP me-retweet akun Twitter yang followers 900 ribu lebih. Akun tersebut mengunggah silsilah keluarga Anjay. Saya ditandai sama temen saya, dia mengunggah identitas saya. Nggak lama, 1 September 2020 langsung viral,” kata Anjir saat ditemui di kedai kopi di Jalan Gubernur Suryo Jombang, Kamis, 3 September 2020.
Pria kelahiran 1998 itu menyebut, sahabatnya mengunggah foto dari album kenangan mereka semasa sekolah. Di foto tersebut terlihat jelas nama lengkap Anjir. Foto tersebut lantas diunggah ulang oleh akun gosip @lambe_turah yang memiliki 8,5 juta pengikut. Sejak saat itu, nama Anjir menjadi ramai diperbincangkan.
Nama Pemberian Ibu Terinspirasi dari Pengarang
Nama Anjir merupakan pemberian sang ibu. Ibu Anjir pernah menjadi santri di Tebu Ireng dan Tambak Beras, Jombang. Saat mengandung, ibunda Anjir terinspirasi nama dari pengarang kitab Thoriqoh Nasabandi, Mahmud Al-Anjir Faghnawy.
"Anjir Faghnawi bermakna menyebarkan harum-haruman," jelas Anjir.
Lantaran memiliki nama yang unik, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) itu sering jadi objek keusilan temannya. Anjir pernah dipanggil namanya oleh senior menggunakan pengeras suara saat menjalani Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK).
Awalnya, kata Anjir, dirinya menolak untuk maju. Namun suara sorakan mahasiswa lain membuat alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng itu tak kuasa menolak.
“Saya sempat viral juga di fakultas. Waktu itu pas OSPEK nama depan saya dipanggil kakak tingkat pakai pengeras suara. Awalnya saya nggak mau, terus teman-teman pada menyoraki akhirnya mau gimana lagi. Saat itu saya diminta memimpin senam di ruangan indoor,” kenang Anjir.
Dijahili Teman
Anjir mengingat, saat itu hampir ratusan mahasiswa tertawa saat mendengar namanya. Namun, Anjir tidak kaget. Sebab sejak SMA, mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam itu, sudah terbiasa menerima respon kejahilan temannya ketika mengetahui nama aslinya.
Alhasil, pria kelahiran Lamongan itu kerap menjadi sasaran kejahilan teman-temannya maupun senior.
"Saya sengaja dibuat agar selalu maju ke depan untuk memperkenalkan diri. Mulai dari acara pengenalan jurusan hingga event pengaderan organisasi," kisah dia.
“Sejak SMA saya sering dipanggil Anjir Lu!, tapi kata Anjir belum begitu booming. Saat belajar bahasa di Pare Kampung Inggris pada 2017, saya baru tahu respon orang luar kota tentang nama saya. Pokoknya saya disuruh maju terus, seperti stand-up, perkenalan saat OSPEK Jurusan dan Kaderisasi Organisasi,” bebernya.
Hafalkan 100 Suara Teman
Di sisi lain, semenjak namanya populer di kampus, pria kelahiran 1998 itu sering salah tingkah. Ketika jalan-jalan di area universitas, Anjir sering mendengar banyak orang memanggil namanya. Namun, saat dia melihat ke arah suara tersebut tidak ada satupun teman yang ia kenali.
Bahkan, terkadang Anjir juga sering salah tafsir. Ketika temannya memanggil, dia tidak menoleh karena takut salah. Untuk mengatasi ini Anjir akhirnya menghafal suara 100 lebih temannya.
“Saya sering salah pas jalan di kampus. Saya belum bisa membedakan umpatan dan suara teman yang manggil saya. Mau nggak mau saya menghafal suara teman saya biar nggak salah. Jika ada teman yang manggil, panggilan kedua atau ketiga baru saya mau menoleh,” ceritanya dengan tertawa.
Setelah berlatih sejak semester dua, mahasiswa semester delapan itu pun sudah mulai bisa membedakan ketika orang mengumpat atau memanggil namanya. Meskipun terkadang masih sering salah.
Namun, intensitasnya tak sesering dulu. Sementara, kendati Anjir dalam bahasa gaul berarti umpatan, Anjir mengaku bangga dengan namanya sebab terinspirasi dari tokoh terkemuka.
“Saya bangga karena nama saya diilhami dari sesosok tokoh. Sepupu saya saja sampai iri. Sepupu bahkan rela membela jika ada yang menghujat nama saya,” tutupnya.
Advertisement