Sepelekan Manfaat Jargas PGN, Menyesal Kemudian
Pasca kejadian bakar sampah oleh orang tak dikenal di Jalan Ikan Tengiri, Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo, beberapa waktu lalu, mengingatkan seorang warga yang menyesal mengabaikan jargas yang sudah terpasang di rumahnya.
Adalah Julaiha, warga Jalan Ikan Banyar Nomor 373 Kota Probolinggo. Dia menjadi sedih teringat jargas PGN di rumahnya yang dia abaikan. Dulunya, dia pernah memasang jargas PGN. Namun kemudian dia abaikan. Hal itu terbukti, saat reporter ngopibareng.id berkunjung ke rumahnya, tampak ada pipa yang terpasang hingga teras rumahnya. Sayangnya tidak ada meteran jargas PGN yang terpasang di sudut pipa tersebut. Julaiha dengan logat khas Madura pun bertanya, bagaimana cara untuk memasang jargas PGN kembali?
Singkat cerita, saat itu sekitar bulan Agustus, di teras rumah Julaiha telah terpasang pipa untuk aliran jargas dan meteran besar. Namun saat itu, Julaiha kekeuh tidak ingin dipasang. Alasannya sederhana, rumah yang ia tempati baru saja direnovasi.
Perempuan berusia 43 tahun tersebut mengira, jika pipa jargas dialirkan ke dalam rumahnya, saluran pipa akan merusak beberapa bagian rumah seperti tembok.
"Eman, kalau sampai tembok saya dibolongi karena baru saya renovasi. Eh tapi ternyata lihat tetangga, pekerjaannya rapi, saya menyesal," ucapnya.
Dapur Julaiha memang berada di bagian rumah yang belakang. Ia pun tidak mengizinkan petugas memasang pipa. Namun karena sudah tanda tangan persetujuan pemasangan, jargas harus tetap terpasang. Dipilihlah Julaiha di dekat meteran, satu tempat yang cukup sempit, dan memang tidak memungkinkan untuk memasak.
"Karena yang paling dekat di sana dan saya pikir tidak ada pakai ngelubangi tembok ya akhirnya dialiri di sana. Saya dikasih kompor, tapi gak pernah saya pakai sama sekali, alias meterannya ga berubah, gak jalan blas," ceritanya.
Tak lama, petugas datang, dan menanyakan ke Julaiha, mengapa tidak digunakan jargas PGN. Julaiha yang saat itu belum mengerti betapa enaknya menggunakan jargas PGN, mempersilahkan petugas untuk mencopot meteran.
Kini Julaiha sadar bahwa ia butuh jargas PGN untuk kehidupan sehari-harinya.
"Banyak warga ngomong irit, praktis gak ribet, ya itu saya jadi sedih. Ingin dipasang lagi. Sempat memang kaget ada kejadian kemarin, tapi loh gak ngefek apa-apa. Intinya saya ingin dipasang lagi, tolong disampaikan ke orang PGN," pungkasnya.
Advertisement