Sepekan Tak Bisa Perbaiki Layanan RSUD Soewandhie, Lorot!
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan lambatnya pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soewandhie dikarenakan pengambilan data rekam medis yang terlalu lama. Sehingga, ada beberapa pasien yang harus menunggu lama untuk diperiksa.
"Dokternya sudah siap, pasien sudah siap tapi berkasnya belum siap. Berkasnya baru naik sekitar 5 menit yang lalu. Mungkin berkasnya ada yang terselip atau masih dicari, di situlah masalahnya," kata Eri setelah melakukan sidak di rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya ini.
Walikota Eri Cahyadi menambahkan, selain lemot dalam penyediaan rekam medis, penyebab lambatnya layanan di rumah sakit ini adalah kurangnya dokter yang ada di poli. Seperti yang terjadi di poli orthopedi, seharusnya ada empat dokter tapi sebagian dokter ada jadwal operasi sehingga hanya tersisa dua di poli.
"Nah, tadi sudah kami ubah dan sepakati, dalam satu poli tidak boleh kurang dari 4 dokter. Terus sebelum poli itu dibuka, maka statusnya pasien sudah ada di meja poli, jadi pasien tidak perlu mondar-mandir," imbuhnya.
Eri pun meminta pihak RSUD Soewandhie untuk menghitung pasien harian yang berada di poli sehingga bisa disesuaikan dengan jumlah dokter. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari kunjungan pasien di hari sebelumnya. Orang nomor satu di Surabaya ini meminta perhitungan tersebut disertakan dalam kontrak kinerja yang akan dilakukan seminggu lagi.
"Nanti kontrak kinerja saya buat Kamis sambil dia memastikan satu poli ini berapa orang maksimal yang datang," terangnya.
Ia menambahkan, bila ada yang tidak sesuai dengan kontrak kinerja, para pegawai di RSUD Soewandhie terancam dicopot jabatannya. "Kalau kontrak kinerja tidak sesuai, berarti melorot, copot jabatannya. Sudah!," tandasnya.
Sebelumnya Walikota Surabaya, Eri Cahyadi marah besar saat melakukan sidak ke RSUD Dr Soewandhie siang ini, Senin, 28 November 2022. Eri bahkan sempat menghardik salah satu pegawai perempuan di RS yang berada di Jalan Tambak Rejo Nomor 45 Surabaya itu.
Kejadian bermula saat Eri melakukan kunjungan ke RS Soewandhie sekitar pukul 12.30. Eri lantas menyapa beberapa pasien yang menunggu di depan lobi, di sana ia mendapat pengaduan salah satu pasien yang sudah menunggu sejak pukul 07.30 hingga 12.30 belum terlayani.
Advertisement