Sepekan Sakit Covid-19, PM Inggris Dilarikan ke Rumah Sakit
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilarikan ke rumah sakit di London pada Minggu 5 April 2020, setelah gejala covid-19 tak juga mereda. Boris pun melimpahkan tugasnya pada Sekretaris Luar Negeri Dominic Raab pada pertemuan Senin, 6 April 2020.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Kabinet Robert Jenrick, disebutkan jika Boris dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap dan sebagai "langkah pencegahan" yang diambil atas saran dari dokternya.
"Kami berharap hasil tes nanti akan baik dan perdana menteri bisa kembali ke Downing Street secepatnya," kata Jenrick.
"Saya yakin saat ini akan membuatnya frustrasi, tak bisa menjalankan pemerintahan. Tetapi sedikit banyak dia masih memimpin pemerintahan," katanya. Perdana Menteri berusia 55 tahun itu didiagnosis positif covid-19 10 hari yang lalu.
Bulan lalu, juru bicara Boris, mengatakan jika perdana menteri yang juga mantan jurnalis itu sedang tak sehat dan tak bisa bekerja, Raab akan menggantikannya bekerja.
Di Inggris, meski kabinet tetap menginginkan Boris memimpin pemerintahan, namun jika tim medis menyarankan dia harus beristirahat, maka perdana menteri harus mendengarkannya, dialihbahasakan dari BBC.
Inggris sendiri tak memiliki wakil perdana menteri sejak Nick Clegg, yang mewakili David Cameron.
Secara teknis, Dominic Rabb, sebagai sekretaris Pertama Kabinet, diharapkan untuk menggantikan tugas Boris.
Meski begitu, posisinya sebagai Sekretaris Luar Negeri tak menempatkannya secara langsung menangani virus covid-19. Sehingga, dua nama lain digadang-gadang akan turut menggantikan tugas Boris, yaitu Menteri Kantor Kabinet Michael Give dan Sekretaris Kesehatan Matt Hancock.