Sepekan Pasca Teror Bom, Wali Kota Terus Lakukan Normalisasi
Sudah sepekan pasca peristiwa bom di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya. Hingga kini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku terus melakukan koordinasi dengan jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).
Koordinasi itu dilakukan untuk menormalisasi kondisi Kota. Contohnya, kata Risma, yakni dengan action langsung di lapangan, seperti menerjunkan tim psikolog yang saat ini sedang memantau anak-anak sekolah SD/SMP yang menurutmu masih dalam kondisi trauma dan terdampak pasca bom.
Lalu, sebagaimana diketahui, pelaku pengeboman tiga gereja dan Mapolrestabes pekan lalu adalah masyarkat Surabaya juga, begitu pula dengan para terduga teroris yang diamankan di beberapa tempat di Surabaya. Mencegah hal serupa, maka pihaknya akan intens melakukan komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat.
“Nanti sore ada evaluasi lalu kita bentuk tim dengan menggandeng seluruh lapisan masyarakat karena ini ancaman bersama bukan tanggung jawab kepolisian saja tapi semua masyarakat,” tuturnya, usai memimpin Uoacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Surabaya, Senin, 21 Mei 2018.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan mengaku telah menemukan formulasi pencegahan aksi teror. Menurutnya, dengan bergandengan bersama masyarakat, maka upaya pencegahan bisa dilakukan.
"Kami akan rapatkan barisan, kita harus bersatu melawan paham radikalisme dan teroris. Masyarakat Surabaya menentang dan siap melawan dan akan lakukan upaya pencegahan, kami sudah formulasikan," kata Rudi. (frd)