Sepekan Libur Natal, 206.016 Orang ke Bali via Pelabuhan Ketapang Banyuwangi
Selama periode libur Natal 2024, mulai 18 Desember 2024 atau H-7 hingga hari Natal, 25 Desember 2024 ASDP Ketapang mencatat 206.016 penumpang meninggalkan Pulau Jawa menuju Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Pada periode yang sama tercatat 51.744 unit kendaraan telah menyeberang dari Jawa ke Bali melalui lintasan Ketapang-Gilimanuk.
Corporate Secretary PT. ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, puncak arus libur Natal dan tahun baru (Nataru) di Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, terjadi pada 22 Desember 2024 atau H-3 Natal. Pada hari itu, ASDP Ketapang mencatat ada 7.231 kendaraan yang menyeberang ke Bali. Sebaliknya, puncak arus dari Bali ke Jawa tercatat pada 25 Desember 2024 dengan 7.250 kendaraan menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang.
Data di posko Pelabuhan Ketapang, pada 25 Desember 2024, total penumpang ke Bali sebanyak 29.201 orang, atau turun 13% dibanding periode yang sama tahun lalu. Total kendaraan sebanyak 6.944 unit, terdiri dari 1.639 kendaraan roda dua atau turun 22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan 3.059 kendaraan roda empat atau turun 23% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Secara keseluruhan, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali sejak H-7 hingga H tercatat 206.016 orang, atau turun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, total kendaraan mencapai 51.744 unit, mengalami penurunan 11% dari tahun sebelumnya.
Sebagai bagian dari kampanye Ferizy, ASDP mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk membeli tiket secara mandiri melalui aplikasi atau website Ferizy dan menghindari perantara seperti calo. Dia menegaskan, penjualan tiket di pelabuhan sudah tidak diberlakukan.
“Reservasi tiket dapat dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan atau minimal satu hari sebelumnya (H-1),” jelasnya.
Para pengguna jasa diimbau datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket. Ini untuk menghindari kepadatan di area pelabuhan.Utamanya pada masa libur seperti ini. Volume kendaraan dan penumpang cenderung meningkat dalam waktu bersamaan.
General Manager ASDP Ketapang, Yani Andriyanto, menambahkan jam-jam padat penyeberangan biasanya terjadi mulai pukul 18.00 hingga dini hari. Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan para pengguna jasa memilih waktu perjalanan yang lebih longgar untuk kenyamanan.
“Selain itu, perhatikan kondisi cuaca ekstrem dan siapkan perlengkapan seperti jas hujan dan payung,” katanya.
ASDP terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan pelayaran. Pengguna jasa diminta untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi, seperti BMKG, dan mengikuti arahan petugas di pelabuhan. “Keselamatan pengguna jasa tetap menjadi prioritas utama ASDP,” ujarnya.
Advertisement