Penyu Lekang Mati dengan Mulut Berbusa di Banyuwangi
Seekor penyu jenis lekang ditemukan mati di sekitar Pantai Pulau Santen Banyuwangi, Rabu, 20 Mei 2020. Penyu ini ditemukan nelayan setempat. Melihat dari kondisinya, diduga penyu itu sudah mati sejak sehari sebelumnya. Bangkai penyu kemudian dikubur di sekitar pantai tersebut dengan pengawasan Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Dalam sepekan ini sudah dua penyu lekang ditemukan mati di tempat yang sama.
Keterangan warga, penyu itu ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB. Hewan langka ini terbawa ombak hingga akhirnya kandas di pantai. Tidak ada luka pada bagian tubuh penyu ini. Awalnya, warga menduga penyu itu masih hidup. Namun setelah dicek ternyata sudah tidak bernyawa.
"Kalau masih hidup biasanya dilepas lagi ke tengah oleh warga," kata Ansori, 41 tahun, Nelayan yang menemukan penyu tersebut.
Diduga, penyu tersebut mati akibat keracunan potasium. Dugaan ini muncul karena terdapat busa pada mulut penyu itu. Selain itu, ada sisa bau potasium pada mulutnya. "Tadi saya buka mulutnya ada bau potas (potasium)," kata Dodik, warga yang lain.
Aktivis penyelamat Penyu dari Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Wiyatno Haditanodjo menyatakan, penyu yang mati tersebut merupakan jenis lekang. Penyu dengan panjang 69 cm dan lebar 64 cm itu diperkirakan berumur 15 tahun.
"Ini penyu betina. Dia sudah usia untuk bertelur. Bisa jadi ini ada telurnya," kata pria yang dipanggil Wiwit ini.
Menurutnya, ini adalah kali kedua penyu lekang ditemukan mati di Pantai Pulau Santen. Sebelumnya, pada 15 Mei 2020 juga ditemukan penyu lekang mati di tempat yang sama. Bedanya, yang sebelumnya ukurannya agak kecil.
"Pada bagian caravasnya ditemukan ada luka. Kalau yang ini tidak ada lukanya. Kami belum tahu apa penyebabnya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi Balai Besar KSDA Jawa Timur, Purwantono, menyatakan pihaknya mendapatkan laporan dari BSTF tentang penyu mati itu. Diapun segera menuju lokasi untuk mengeceknya.
Purwantono mengaku belum tahu penyebab kematian penyu tersebut. Dia membenarkan adanya busa pada mulut penyu. Menurutnya, adanya busa itu kemungkinan karena ada masalah dalam perut penyu tersebut.
"Itupun kalau ingin tahu penyebabnya harus dilakukan nekropsi. Ini hanya bisa dilakukan lembaga yang paham betul dengan satwa," tegasnya. Penyu tersebut kemudian dikubur di pantai tak jauh dari lokasinya terdampar.
Penyu lekang atau Lepidochelys olivacea adalah satu dari tujuh jenis penyu langka dunia yang terancam punah. Penyu ini telah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Advertisement