Aksi Tolak Omnibus Law di Tugu Pahlawan Disusupi Pencopet
Sepasang peserta aksi demo yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jatim, mengalami kecopetan. Dengan bantuan beberapa pihak, pelaku pun dapat diamankan oleh pihak kepolisian.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, Ali sempat beberapa saat menenangkan kekasihnya yang menangis di trotoar Tugu Pahlawan. Terdengar sang pacar mengatakan jika handphone (HP)-nya raib.
“HP ku, HP ku ilang (hilang), aku apal wajahe (aku inget wajahnya), klambine gak iling tapi (bajunya gak inget tapi),” tangis wanita tersebut, Kamis, 16 Juli 2020.
Karena sempat membuat kegaduhan, dua anggota Getol Jatim dan dua anggota kepolisian ikut turun tangan mencari pelakunya di tengah kerumunan massa demo. Sebab Ali mengatakan, bahwa dirinya sangat ingat ada orang yang berada di dekatnya, sebelum HP-nya hilang.
“Kalau aku inget sekali pak (pelakunya), tadi sempet ada yang deket pacarku, bajunya kotak-kotak, anaknya agak pendek,” kata Ali, kepada petugas kepolisian.
Tak berselang lama, dengan dibantu anggota Getol dan petugas kepolisian, Ali kemudian dapat menemukan terduga pelaku. Dia pun akhirnya dipisahkan dengan massa aksi, untuk dimintai keterangan.
“Bukan aku mas, temenan (beneran) bukan saya mas,” kata terduga pelaku kepada Ali.
Karena memberikan jawaban yang kurang jelas saat diinterogasi, terduga pelaku pun dibawa ke mobil polisi. Tak hanya itu, Ali, pendemo yang berasal dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut pun ikut untuk dimintai keterangan.
“Tadi ada ledakan, lah kan rusuh aku curiga di belakangku ada anak pakai baju kotak-kotak muter terus. Pas ledakan dia dorong-dorong aku. Lah aku otomatis ngelindungin cewekku tadi yang kehilangan Iphone 7+, lah aku juga cek tas, ga ada hpku sampai cewekku nangis histeris. Sampai pingsan tadi,” tutupnya.