Sepasang Lansia Dibunuh Tetangganya di Tulungagung
Pasangan suami-istri warga Bangoan Kedungwaru Tulungagung dibunuh secara sadis. Sekujur tubuh korban bernama Barno, 68 tahun, dan Musini, 64 tahun berlumuran darah di pinggir jalan lantaran mengalami luka bacok yang dilakukan oleh pelaku bernama Matal, 50 tahun yang tak lain tetangganya sendiri.
Yuni, saksi mata yang juga tetangga korban menceritakan peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat, 16 November 2018 sekitar pukul 14.30 WIB.
Kejadian bermula saat Barno pulang dari mencari pakan ternaknya di sawah diketahui istrinya, Musini telah tergeletak di halaman rumah dengan kondisi bersimbah darah.
"Barno lalu melihat Matal yang berdiri tak jauh dari tubuh Musini dengan memegang parang yang bersimbah darah. Kemudian Barno lari sambil minta tolong," kata Yuni.
Kata Yuni, melihat kedatangan Barno, Matal langsung mengejar. "Pak Barno berusaha menyelamatkan diri, namun Matal terus mengejar hingga tertangkap. Matal langsung membacok tubuh Pak Barno berkali-kali hingga meninggal dunia di pinggir jalan depan rumahnya," katanya.
Peristiwa ini diketahui para tetangganya. Namun mereka tak berani menyelamatkan Barno. Hingga akhirnya warga melaporkan peristiwa tragis ini ke polisi setempat.
Matal, sehari-hari berprofesi sebagai penjual pentol dan guru ngaji. Rumahnya sekitar 10 meter dari rumah korban. Para tetangga sebenarnya melihat hubungan pelaku dengan korban selama ini baik-baik saja.
"Mereka ini sebenarnya tidak ada masalah. Juga tidak pernah cek cok, tapi gak tahu Pak Matal tiba-tiba kok begitu sadis. Kayaknya lagi tekanan mental," katanya.
Dugaan Matal mengalami tekanan mental karena sebelum persitiwa ini istrinya pernah marah-marah dan sekarang meninggalkan rumah. "Istri Pak Matal pergi sudah lama sekitar 2 minggu yang lalu. Tidak tahu apa alasannya meninggalkan suaminya," kata Yuni.
Sementara itu Kepala Sub Bagian Humas Polres Tulungagung, Iptu Sumaji saat dikonfirmasi membenarkan pembunuhan tersebut. "Saat ini pelaku sudah kita amankan. Dan sekarang masih dalam pemeriksaan apakah motif dibalik kasus ini," katanya.
Menurut Sumaji, penangkapan terhadap pelaku di rumahnya ini butuh waktu yang lama. Pasalnya pelaku saat akan ditanggap masih membawa parang yang berlumuran darah. "Dan pelaku mengamuk saat akan ditangkap," katanya. (wit)