Sepanjang 2017, 65 Jurnalis dan Pekerja Media Tewas
Sebanyak 65 jurnalis dan pekerja media tewas di seluruh dunia pada 2017, menurut angka tahunan yang diterbitkan Reporters Sans Frontières (RSF) Reporter Lintas Batas, pada Selasa, 19 Desember 2017.
Di antaranya adalah 50 reporter profesional, jumlah korban terendah dalam 14 tahun terakhir. Namun, penurunan trend tersebut sebagian berkat sejumlah jurnalis yang melepaskan pekerjaan mereka di lokasi paling mematikan di dunia.
Suriah masih menjadi negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, kara RSF, dengan 12 reporter tewas, disusul Meksiko tempat 11 lainnya terbunuh.
Mereka mencakup Javier Valdez (50), salah satu penulis sejarah perang narkoba mematikan di Meksiko, yang pembunuhannya pada Mei menuai kecaman publik.
Kontributor AFP itu ditembak mati di siang bolong di jalan di negara bagian Sinaloa.
Buku terakhirnya, “Narko-jurnalisme,” menceritakan kesengsaraan reporter Meksiko yang mencoba meliput kartel narkoba kejam “narcos” di negara itu.
RSF mengatakan Meksiko adalah negara paling mematikan yang tidak sedang perang, menambahkan bahwa mereka yang “meliput korupsi politik atau kejahatan terorganisasi sering diincar, diancam dan ditembak.” (frd)