Sepakat Tak Datangi MK, Ribuan Nelayan Deklarasi Damai
Ribuan nelayan di Kota Probolinggo bersepakat untuk tidak ngeluruk ke gedung Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pemilu Presiden-Wakil Presiden (Pilpres).
Mereka akhirnya meluapkan uneg-unegnya dengan menggelar deklarasi di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, Selasa, 25 Juni 2019.
Para nelayan terlihat naik ke atas kapal yang berlabuh di kolam dermaga Tanjung Tembaga. Mereka kemudian membentangkan spanduk berisi ajakan damai.
"Kami bersepakat untuk tidak ramai-ramai mendatangi gedung MK, yang berpotensi menimbulkan keributan dan kerusahan. Lebih baik beraksi di Probolinggo saja," kata Ketua Paguyuban Nelayan Kota Probolinggo, Zaenul Fathoni.
Zen, panggilan akrab Zaenul Fathoni menambahkan, warga sudah capek dengan proses pemilihan umum yang panjang dan menguras tenaga. Karena itu jangan lagi warga diajak ngeluruk ke gedung MK.
Zen juga meminta agar para nelayan di Probolinggo tidak terbujuk untuk diajak ke Jakarta untuk ngeluruk gedung MK. "Baik pasangan 01 ataupun 02, sebaiknya bisa menerima hasil pemilu dengan lapang dada," ujarnya.
Sekada diketahui, paguyuban nelayan di Kota Probolinggo menaungi sekitar 1.500 nelayan dari sekitar 100 kapal motor (KM) dan perahu nelayan. Dikatakan para nelayan lebih baik menangkap ikan ketimbang harus datang ke Jakarta.
"Tidak perlu ke gedung MK, lebih baik kita pikirkan bagaimana hasil tangkapan ikan bisa meningkat,” kata Zen.
Hal senada dikatakan Ahmad Baidhowi, 38 tahun, salah seorang nelayan yang mengikuti deklarasi damai di Pelabuhan Tanjung Tembaga. “Lebih baik menangkap ikan untuk menghidupi anakk istri,” katanya. (isa)
Advertisement