Sepakat Iuran Keamanan Petra Surabaya Rp35 Juta, Mediasi Walikota
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menjadi mediator antara pihak RW di kawasan Manyar Tompotika, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo dengan perwakilan sekolah Petra, terkait polemik pembayaran iuran keamanan sebesar Rp35 juta per bulannya.
Pantauan Ngopibareng.id di lapangan, Eri Cahyadi terlihat memimpin mediasi yang digelar tertutup. Dihadiri para pengurus RW dan perwakilan sekolah Petra. Mediasi digelar di salah satu rumah Ketua RW Manyar Tompotika, Senin 5 Agustus 2024 pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, Eri Cahyadi juga meninjau langsung sekolah Petra, Jalan Manyar Tirtoasri, untuk berbincang dengan pengurus sekolah yang berdiri sejak 1983 tersebut.
"Alhamdulillah, hari ini kita sudah bertemu dengan RW, warga dan dengan perwakilan dari Petra, Alhamdulillah pertemuan tadi kita gayeng, kita guyon (bercanda) bersama," ucapnya usai mediasi.
Eri Cahyadi juga menjelaskan, pertemuan tersebut telah menghasilkan titik terang dimana pihak Sekolah Petra tidak membayar iuran keamanan dan memutuskan untuk mengurus wilayahnya secara pribadi.
"Pertemuan tadi semua pihak terbuka dan akhirnya ditarik kesimpulan teman-teman RW mengatakan tidak mau memegang uang itu lagi, yang dulu uangnya dititipkan ke RW, sekarang tidak dititipkan ke RW, langsung dicekel (dipegang) Petra langsung didandani ambek (dibereskan oleh) Petra," paparnya.
Eri Cahyadi juga menjelaskan, pengurus sekolah Petra sanggup untuk mengelola wilayah mereka sendiri dan fasilitas umum yang terletak di sekitar kawasan sekolah mereka.
Bahkan, Eri menyebutnya pihak Sekolah Petra berkomitmen untuk menjaga delapan pintu, yang terdapat di kawasan Manyar Tompotika, dengan menerjunkan para petugas keamanan, sebagai usaha untuk mengurai kemacetan yang terjadi saat jam berangkat dan pulang sekolah.
"Petra ini luar biasa, meskipun mereka tidak menerima apa pun, mereka tetap akan menyelesaikan fasilitas umum yang menjadi tanggung jawabnya, seperti enceng godok yang berada di dekat sekolah, selama ini dikerjakan oleh RW, maka dari sekarang dikerjakan oleh Petra," tuturnya.
Eri Cahyadi juga meminta maaf kepada segenap pengurus RW dan para pengurus sekolah Petra Manyar Tirtoasri karena terdapat kegaduhan di media sosial terkait kekeliruan, yang menyebutkan jumlah iuran yang harus dibayarkan Petra adalah sebesar Rp35 juta dan total Rp140 juta kepada empat RW yang berbeda per bulannya.
"Ada yang masuk, akhirnya menggoreng dan akhirnya menimbulkan kegaduhan saya mohon maaf semuanya karena ditumpangi bahwa saya, Pak Wakil Walikota (Armuji) juga sama-sama ingin membantu warga menyelesaikan masalah tapi semua itu sudah selesai hari ini," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga setempat sempat memblokade Jalan Manyar Tirtoyoso, yang menjadi jalan akses Sekolah Petra karena pihak Sekolah Petra dikabarkan tidak membayar iuran keamanan kepada pihak RW.
Pemblokiran jalan tersebut bahkan sampai mengganggu aktivitas belajar-mengajar di sekolah tersebut. Armuji sempat datang ke lokasi dan mengusahakan mediasi terkait dengan perselisihan antara pengurus RW dengan pihak sekolah. Namun, upaya mediasi saat itu gagal total.
Advertisement