Kisah Ibu di Malang Asuh 3 Anaknya Yang Lumpuh
Seorang ibu bernama Siani, 65 tahun, warga Desa Kanigoro, Gondanglegi, Malang puluhan tahun mengasuh ketiga anaknya yang lumpuh.
Tiga anaknya bernama Rohimah, 35 tahun, Hasan Basori, 30 tahun dan Syaiful Anam, 25 tahun.
Ketika ngopibareng berkunjung ke rumah Siani di Dusun Ngipik, RT 14, RW 01, ketiga anaknya sedang tidur.
Rohimah dan Hasan Basori tidur satu kasur, sedangkan Syaiful Anam tidur sendiri di kasur yang berbeda. Ketiganya ini terkena polio.
"Terkena polio itu sejak Rohimah berusia 3 tahun. Berapa minggu kemudian kakinya mengecil. Saudara-saudaranya tertular karena tidur bersama, makan minum bersama," kata Siani, Senin 20 Januari 2020.
Sejak saat itulah, lanjut Siani, ketiga anaknya tersebut mengalami kelumpuhan dan hanya bisa tiduran di kasur.
"Waktu umur 3 tahun pernah saya bawa ke kiai minta didoakan. Juga pernah saya bawa ke dokter puskesmas waktu itu disuntik vitamin, namun tetap begini saja," katanya.
Melihat kondisi ketiga anaknya ini, Siani hanya bisa pasrah. Ia berpikir ini merupakan ujian dari Tuhan.
"Saya hanya pasrah saja. Berserah diri kepada Tuhan. Sudah tidak ada yang bisa saya lakukan," katanya.
Namun, Siani masih bersyukur karena tiap bulan ia mendapatkan bantuan sembako berupa seperempat kilo beras, gula serta beberapa bungkus mie instan dari Panti Asuhan Janti Malang.
"Untuk bantuan beras rutin tiap bulan, kalau gula dan mie itu tidak rutin. Kadang tetangga juga membantu, memberikan hasil panen seperti beras kadang juga sejumlah uang, namun tidak rutin tiap bulan," katanya.
Siani hanya seorang diri merawat ketiga anaknya setelah 2 tahun lalu ditinggal oleh mendiang suaminya.
"Saya merawat mereka bertiga sendirian. Mulai dari mandikan dengan mengelap badannya, memasak sampai menyuapi makan satu-satu," ujarnya.
Siani tinggal berempat di rumah berukuran sekitar 5x5 meter, 1 kamar mandi, 1 musholla kecil, tanpa ruang tamu dan kamar tidur.
"Kalau dapur dan masak-masak ya di luar. Mencuci juga di luar," katanya.
Siani memiliki 4 anak. Anak pertama laki-laki bernama Ali Mustofa kondisinya sehat. Namun, anak pertama ini sudah berumah tangga dan tinggal bersama anak istrinya yang tak jauh dari rumah Siani.
Anak pertama yang selalu membantu ibunya merawat saudara-saudaranya. "Saya ini kan buruh tani dan kadang nyambi tukang. Jadi, jika ada waktu luang saja saya bisa bantu. Ibu juga tidak bekerja karena harus merawat adik-adik saya," ujarnya.
Siani memang tinggal bersama orangtua, adiknya dan anaknya yang sudah menikah, dalam satu komplek namun berbeda rumah.
"Saya sudah pasrah dengan keadaan ini. Yang terpenting selalu ada bantuan dari warga," katanya.
Advertisement