Ibu di Malang Sekap Empat Anaknya di Rumah Selama 20 Tahun
Seorang ibu bernama Artimutinah, 62 tahun, menyekap empat anak kandungnya di dalam rumahnya selama 20 tahun di Desa Banjarejo, Pakis, Kabupaten Malang, RT 04, RW 02.
Keempat orang tersebut yaitu Asminiwati, 45 tahun; Titin Yuliarsih, 42 tahun, Virnawati, 40 tahun dan Anis Mufidah. Keempatnya merupakan anak perempuan terduga pelaku.
Kejadian diketahui saat anak keempat, Anis Mufidah keluar rumah beberapa hari yang lalu, kemudian diajak ngobrol dengan warga.
Anis bercerita bahwa ia dan ketiga saudara perempuannya yang lain dilarang keluar rumah oleh ibunya.
Mendengar cerita itu warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pakis. Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, Polres Malang Jumat 3 Januari 2019, melakukan pengecekan ke TKP.
"Polisi bersama dengan aparat desa dan dokter puskesmas setempat melakukan pengecekan ke rumah terduga pelaku," terang Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah, pada Jumat 3 Januari 2020.
Berdasarkan keterangan awal, sang ibu diduga didatangi seorang guru spiritual dan mendoktrin anaknya untuk tidak keluar rumah dan harus menurut.
Di ruang kamar rumah tersebut kepolisian juga menemukan sejumlah barang menyerupai sesajen yang diletakkan untuk meditasi.
"Dari mana asalnya (sesajen) masih proses pendalaman karena ibu dan anak-anaknya masih dalam pemeriksaan psikis," tutur Ainun.
Sehari-hari kata Ainun sang ibu, tinggal bersama keempat anaknya yang sudah berusia dewasa. Sementara sang suami dari keterangan tetangganya telah meninggal dunia sejak 2004.
"Dari pengaduan warga, sang ibu diduga menyekap anaknya selama 20 tahun sejak anaknya masih kecil," ujar Ainun.
Saat dievakuasi dari dalam rumahnya, anak kedua yakni Titin Yuliarsih, dan anak ketiga, Vinawati dalam kondisi yang memprihatinkan dan sempat memberontak tak mau keluar rumah.
"Kalau anak pertama yang Asminiwati dan Anis Mufidah saat diajak berkomunikasi masih bisa, bahkan anak pertamanya masih beraktifitas memasak saat dievakuasi. Yang agak parah anak kedua dan ketiga, tidak bisa diajak komunikasi dan kondisinya memprihatinkan," tuturnya.
Dari keterangan warga, diduga sang ibu mengidap gangguan kejiwaan, maka itulah pihak polisi bersama aparat desa dan dokter puskesmas tersebut memeriksa kejiwaan keluarga tersebut.
"Untuk memastikan kondisi psikis dan kejiwaan, kelimanya kita bawa ke RSJ Lawang untuk ditangani pihak medis," terang Ainun.