Awas, Dioksin Juga Bisa Cemari Daging Ayam, Tak Hanya Telurnya
Heboh dioksin yang ditemukan di telur ayam yang dipelihara di sekitar Tropodo Sidoarjo, ternyata bisa juga ditemukan dalam dagingnya. Hal itu dikemukakan oleh Prof. Dr. Ir. Sri Hidanah, MS. Dia adalah dosen Departemen Peternakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.
Hidanah menjelaskan, senyawa dioksin merupakan senyawa kimia yang bersifat lipofilik. Yakni zat yang larut dalam lemak dan tidak bisa larut dalam air.
"Karena senyawa ini larut dalam lemak, jadi memang lebih mudah diserap oleh tubuh. Beda kalau larut dalam air akan keluar dengan sendirinya," jelasnya.
Menurutnya, apabila telur ayam ditemukan mengandung dioksin tentunya tidak layak untuk dikonsumsi.
"Selain pada telur, bisa jadi senyawa ini juga ada pada daging ayam. Apabila kadar senyawa dioksin yang masuk pada ayam cukup tinggi," kata dia.
Dia juga menjelaskan, racun dioksin yang terpapar pada hewan mungkin karena senyawa ini terpapar pada pakan ternak.
"Senyawa dioksin sendiri ada karena proses pembakaran. Kalau memang telur ayam ditemukan mengandung racun dioksin, mungkin saja ayam-ayam tersebut menghirup senyawa dioksin, atau senyawa dioksin terpapar dalam pakannya," ujar Sri Hidanah.
Untuk menghindari cemaran dioksin, tidak ada solusi lain, ujar Hidanah, hewan ternak harus dijauhkan dari wilayah yang banyak terpapar senyawa beracun tersebut.
Pakar toksikologi Universitas Airlangga, Sho'im Hidayat, dr, M.Si, juga menyebut jika racun dioksin sendiri berasal dari proses pemanasan bahan-bahan organik yang mengandung klor (senyawan berbahaya yang ada pada bahan organik termasuk plastik).
"Jadi senyawa dioksin ini akan terbentuk bila ada pembakaran atau pemanasan dalam suhu tinggi. Di atas 700 derajat," ujar Sho'im Hidayat.
Sho'im mengungkapkan, senyawa ini memang sangat berbahaya apabila terhirup oleh pernafasan manusia.
"Ada dalam hitungan micro gram di tubuh manusia bisa mematikan orang tersebut. Tapi senyawa ini biasanya memang jarang ditemukan di lingkungan kalau ada mungkin hanya hitungan nano gram," kata Sho'im.
Temuan dioksin di telur ayam yang dipelihara di sekitar Tropodo Sidoarjo, berawal dari riset yang dilakukan para peneliti dari jaringan kesehatan lingkungan global The International Pollutants Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal. Mereka merilis laporan Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain dan tersiar di sejumlah media.
Dalam penelitiannya yang dilakukan di Tropodo, Sidoarjo, Jawa Timur itu, menyatakan bahwa telur dari ayam kampung yang mencari makanan di sekitar tumpukan sampah plastik memiliki tingkat kontaminasi dioksin terparah di dunia.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa telur yang dikumpulkan para peneliti dari masyarakat di Tropodo, Sidoarjo, ditemukan mengandung bahan kimia seperti dioksin dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS).
Dioksin bisa menyebabkan berbagai penyakit pada manusia seperti kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis, sedangkan PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.