Sensasi Sate Kambing, Menu Favorit Malam Jumat
Malam Jumat dan Malam Senin hari yang ditunggu tunggu penjual sate dan gule kambing. Pada hari itu omset penjualan mereka meningkat dibanding hari yang lain.
"Saya sendiri tidak tahu mengapa kalau malam Jumat pengunjung lebih ramai," ujar Marsudi penjual sate kambing di ujung Jl KH Mas Mansur, Ampel Surabaya.
Warumg sate milik pria asal Tuban Jawa Timur ini bentuknya sederhana, lokasinya di sudut jalan menuju Pasar Pabean atau Jembatan Merah, tapi pengunjungnya tak pernah sepi, kalau malam Jumat sampai antre.
"Perkiraan saya kalau malam Jumat yang ziarah ke makam Sunan Ampel biasanya ramai, nyatenya ke sini," kata Marsudi.
Penuturan serupa disampaikan pula oleh pemilik warung sate Bu Umi dekat Kantor Kecamatan Rungkut. Meskipun tempatnya nyelempit, kalau malam Jumat pengunjungnya ramai.
Selain sate dan gule, sekarang ada menu baru berupa penyet iga bakar kambing dan gule kepala kambing.
Salah seorang pengunjung, Rama, menyebut Iga bakarnya gurih. Ia suka karena pedasnya.
Sate gule kambing tergolong kuliner ligendaris yang cukup tua. Contohnya di Kampung Pecinan Bakalan ada warung sate Mak Ceneng yang dikelola turun temurun sejak tshun 1914 dan tetap kesohor sampai kini.
Bicara kuliner sate gule kambing, Jawa Timur ini memang gudangnya, tinggal memilih seleranya apa. Bumbu kacang apa bumbu kecap, sama sama menggodanya.
Sate dan gule kambing diibaratkan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Maka kurang afdol kalau makan sate kambing tanpa gule, atau makan gule saja tanpa sate, keduanya saling melengkapi.
Gule kambing disukai karena memakai bumbu rempah komplet. Kuahnya gurih pekat dengan rasa rempah. Makin sedap dimakan hangat dengan nasi putih.
Racikan asli Jawa Timur berbeda rasa dengan gulai Padang. Meskipun sama-sama memakai santan dan rempah sebagai kuahnya.
Gule kambing memakai bumbu khas cabe Jawa yang rasanya pedas hangat. Daging kambing yang empuk makin enak jika digule.
Sedang untuk membuat sate kambing dikatakan tidak begitu rumit. Untuk bahan yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah daging bagian sampil kambing dan tusuk sate.
Bahannya cukup : – 500 gr daging kambing – Daun pepaya atau parutan nanas – 1 sdt garam – 10 siung bawang merah – 1 sdt lada – 10 sdm kecap manis – 15 sdm minyak sayur – Tusuk sate secukupnya. Perlengkapan untuk membakar sate – Selada, potongan tomat, potongan cabai rawit, potongan bawang merah
Nah! Sekarang kembali soal sensasi sate kambing menjadi favorit di malam Jumat, jurnalis ngopibareng.id menjadi teringat ketika ditraktir dai kondang asal Sidoarjo KH Gus Ali Mashuri di Depot Madinah Jl Walikota Mustajab, yang menyajikan kuliner spesial daging kambing.
Sambil menikmati daging kambing bakar di depot milik mantan wartawan itu Gus Ali berbisik: "Nek peno bengi bengi pingin 'ngegas' sing kuat, sak durunge mangano sate wedus disek.""Nek peno gak percoyo cobaen," bisik Gus Ali kala itu sambil tertawa.
Dilema
Manfaat daging kambing memang sangat dilema di berbagai lapisan masyarakat, hal ini karena banyak anggapan bahwa dagingnya sangat berbahaya bagi kesehatan. Daging kambing merupakan salah satu sumber daging sehat yang telah populer pada restoran dan toko-toko.
Melihat nilai gizi daging kambing, merupakan salah satu klasifikasi yang baik untuk tubuh sehingga harus ditangani dan disiapkan dengan benar agar dapat berguna dengan memberikan manfaat bagi tubuh. Hal itu mengingat sate dan gule, kambing tergolong salah satu makanan kelas berat, dan pantangan bagi yang punya riwayat darah tinggi dan kolestrol.
Advertisement