Sensasi Opor Ayam Anti Kolestrol Ditemukan 100 Tahun Lalu, Cita Rasa Tak Berubah
Kuliner dengan bahan dasar ayam kampung yang satu ini dikenal dengan nama "Opor Ayam Kuning Betawi’. Memiliki cita rasa yang gurih sehingga banyak digemari oleh pecinta kuliner di Jakarta.
Awalnya sih bernama ‘Ayam Kuning Betawi’. Tetapi supaya lebih tertarik dan mudah dikenal, namanya kemudian ditambahkan 'Opor' di bagian depan.
H. Sa'adih adalah pendiri rumah makan yang sekarang diteruskan oleh cucunya. Jadilah nama yang sekarang ‘Opor Ayam Kuning Betawi H. Sa'adih’.
Daya tarik utama menu ini adalah tidak menggunakan santan meskipun ada embel-embel opor, salah satu masakan yang identik dengan santan.
Maka, bagi komunitas yang punya riwayat kolestrol tidak perlu khawatir kalau ingin menikmati Opor Ayam Kuning Betawi ini. Meskipun tidak menggunakan santan, tetap memiliki cira rasa yang menggoda, gurih dan lezatnya pun sangat terasa.
Dalam perjalan menuju Jl Warung Silah Ciganjur, Ngopibareng.id sempat mampir ke sebuah rumah makan di Jalan Puri Mutiara II, Cilandak, Jakarta Selatan, yang dikenal dengan menu spesial ‘Opor Ayam Kuning Betawi’. Menu ini katanya ditemukan sekitar 100 tahun lalu.
Bachnawi (60) yang sekarang mengelola warung Opor Ayam Kuning Betawi H Sa'adih membenarkan cerita tersebut. Dia merupakan cucu ketiga dari Haji Sa'adih, Sejak engkongnya meninggal tahun 2000, warung tersebut sempat tutup selama 10 tahun.
Tapi akhirnya warung khas Betawi ini dia hidupkan lagi dan ternyata mendapat sambutan bagus dari masyarakat. "Sebelum Covid, tiap hari bisa menghabiskan 40 ekor ayam. Namun saat ini hanya sekitar 25 ekor per hari," tuturnya.
Bachnawi mengungkapkan, bahwa setiap ada acara lebaran Betawi di Monas, pihak Kecamatan Cilandak selalu pesan 500 ekor ayam. Opor ayam kuning H Sa'adih boleh dibilang sudah menjadi salah satu ikon Betawi dari Kecamatan Cilandak.
Nah, bagi yang mau mencoba merasakan sensasi opor ayam kuning Betawi H Sa'adih, bisa datang ke Jalan Puri Mutiara 3 Cilandak Barat.
Warungnya memang tidak besar dan masuk ke Gang, tapi pengunjungnya selalu ramai, mereka datang dari berbagai kalangan.
Rumah makan opor ayam anti kolestrol di Cilandak ini didirikan oleh H Sa'adih tahun 1954 atau sekitar 70 yang lalu, Sekareng diteruskan generasi ketiga bernama Bachnawi. Ia menjalankan rumah makan itu sejak tahun 2000.
"Meskipun dikelola oleh generasi penerus, resep dan cita rasanya tidak berubah," kata Bachnani.
Penjelasan ini diakui juga oleh beberapa pengung setianya. "Saya diajak ayah makan opor ayam Betawi ini sejak masih remaja, sampai saya sudah berkeluarga, rasanya tidak berubah, tetap seperti yang sekarang," ujar seorang pelanggan bernama Santi, warga Jl Jaga Karsa, Jakarta Selatan.
Harganya juga terjangkau
Pelanggan lainnya, Ety, menyebutkan waktu Kantor Walikota Jakarta Selatan masih di Jalan Trunojoyo, Ayam Kuning ini sangat dikenal karena khas dan nikmat rasanya.
Sekarang pertanyaanya, apa bedanya ayam kuning dengan opor ayam kuning Betawi? Yang pasti disamping beda rasa, juga beda cara memasaknya. Kalau opor ayam biasa dimasak pakai santan kelapa, opor ayam kuning Betawi tidak memakai santan.
Bahan utamanya adalah ayam kampung. Setelah dikasih bumbu, kemudian dimasak. Sekitar dua jam kemudian ditaburi kelapa yang digongso (sangrai) yang ditumbuk lembut. Makanya kalau makan Opor Ayam Kuning Betawi H Sa'adih terasa ada serundeng dari kelapa yang ditumbuk lembut.
Kuahnya juga cenderung tak begitu banyak seperti opor pada umumnya. Ini sensasi yang membedakan dengan opor biasa yang cukup terkenal di Jawa Timur.
Kalau hanya ingin mencicipi opor ayam kuning Betawi spesial bersama keluarga tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta, bisa membuatnya sendiri di rumah, dengan racikan bumbu berikut ini:
Bahan-Bahan:
500 gram daging ayam
500 ml santan kental
500 ml santan encer
1/2 sdt kunyit bubuk
1/2 sdt jintan
1 sdt ketumbar
3 butir kemiri
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1 sdt garam
1/2 sdt asam jawa, larutkan dengan 50 ml air
4 cm lengkuas, digeprek
1 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
30 ml minyak untuk menumis
Cara memasaknya:
Siapkan bahan-bahan, cuci bersih ayam lalu kucuri dengan jeruk nipis/lemon/limo. Ciri khasnya menggunakan ayam kampung tapi bisa diganti ayam lainnya.
Rebus ayam bersama daun salam, daun jeruk, lengkuas dan batang sereh. Di penggorengan tumis bumbu halus sampai harum.
Setelah itu masukkan tumisan bumbu dalam rebusan ayam, aduk rata dan beri bumbu, masak dengan api kecil supaya meresap sempurna. Lalu, 15 menit menjeelang matang tambahkan potongan wortel dan daun bawang.
Lantas, sajikan hangat bersama emping goreng dan taburan bawang goreng, tambahkan jeruk limo supaya aromanya lebih segar.