Seniman Muda Sidoarjo Gelar Pentas Teater Bunyi Bupala

Seniman di Sidoarjo yang mayoritas beranggotakan para pemuda menggelar pentas teater kontemporer Bunyi Bupala dengan judul Miss-uo. Pentas tersebut digelar di rumah seni Pecantingan, Sidoarjo. Ini merupakan pertunjukan pertama yang digelar usai pandemi.

Bupala adalah proyek kreatif audio visual yang digagas Ndimas Narko dan Zalfa Robby pada Bulan Juni 2020 lalu, saat Indonesia diterpa badai pandemi covid-19. Gagasan terbentuknya Bupala karena saat pagebluk, semua aktivitas sangat dibatasi.

"Dari keterbatasan gerak ini kami menyatukan audio, visual, audio visual selanjutnya disatukan dan dikemas dalam bingkai panggung dan layar,” ucap Ndimas, kamis, 28 Juli 2022, malam.

Ndimas menambahkan, pentas teater dengan judul Miss-uo ditampilkan tanpa diselingi dialog pemain. Pentas ini bercerita tentang kerinduan. “Kerinduan terdalam adalah kerinduan yang tidak diungkapkan dengan kata-kata. Karena apa yang kita rasakan lewat panca indra kita pasti mempunyai kenangan tentang sesuatu. Dan di pentas ini memori itu dipertemukan,” imbuhnya.

Sementara itu Zalfa Robby menjelaskan, butuh waktu sekitar satu setengah bulan untuk mempersiapkan pertunjukan tersebut. Pertunjukan yang menampilkan dua tokoh ini terbagi dalam empat babak. Babak pertama pertemuan, selanjutnya adalah perenungan, perjamuan dan peradaban. "Bicara soal peradaban, kita dipertemukan masa lalu yang menentukan hari ini dan untuk masa depan,” kata dia.

Kreativitas para seniman muda di Sidoarjo patut dibanggakan. Mereka sangat totalitas dalam menjalankan peran masing-masing. Para seniman mendapat apresiasi dari anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Mimik Idayana usai menonton pentas teater itu.

Mimik Idayana akan mendorong pemerintah memperhatikan seniman di Sidoarjo. Caranya dengan menyediakan ruang dan waktu kepada seniman Kota Delta agar lebih banyak menggelar pentas untuk menampilkan karyanya. "Dengan sering diberi panggung, para seniman tentu saja semakin bersemangat menciptakan karya-karyanya,” tutupnya.