Kenalkan Budaya pada Anak-Anak Lewat Topeng Cokelat
Seniman Malang, Djoko Rendy memperkenalkan Topeng Malangan kepada anak-anak usia dini melalui media olahan makanan, yaitu cokelat.
Selain mengenalkan budaya pada anak-anak, pria yaang juga memiliki usaha rumahan cokelat Topeng Nareswari ini juga mengenalkan budaya khas Malang.
"Awalnya saya buat cokelat dengan bentuk topeng ini dalam rangka pengenalan budaya dan kesenian tradisi untuk anak-anak tingkat TK hingga SD agar mereka tahu seperti apa kesenian tradisional di sini," katanya, Selasa 15 September 2020.
Cara pembuatannya pun sama seperti olahan cokelat pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah olahan cokelat cair tersebut dimasukkan dalam cetakan plastik piping bag yang sudah didesain berbentuk Topeng Malangan.
"Olahan cokelat ini mampu bertahan untuk jangka 6 bulan. Tidak hanya cokelat, kami juga membuat bakso berbentuk topeng. Bahkan, kami juga membuat peyek berbentuk jaran kepang, karena tujuan kami mengenalkan seni tradisi," ujarnya.
Di Kedai Coklat Topeng Nareswari di kawasan Pasar Seni Bareng, Kota Malang, Rendy mengajarkan sebanyak 14 guru dari Paud Terpadu Omah Bocah Annaafi' membuat olahan cokelat Topeng Malangan.
"Ini merupakan salah satu program dari komunitas kami, yakni Tithek Tenger untuk melatih para guru yang tidak ada kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi," katanya.
Harapannya agar anak-anak yang duduk di bangku PAUD bisa mengetahui budaya Topeng Malangan melalui cokelat yang dibuat oleh para gurunya.
"Sehingga, bisa memberikan pengetahuan dan edukasi kepada anak-anak yang tidak tahu tentang kesenian khas malangan," kata Rendy.