Senggol Bacok Usai Dangdutan, 1 Tewas, 5 Ditangkap
Diduga berawal dari saling senggol saat menonton orkes dangdut di tempat hajatan, seorang pemuda, Fathur, 21 tahun, warga Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo tewas.
Jajaran Polres Probolinggo kemudian menangkap sedikitnya, lima remaja, semuanya dari Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.
“Motif pembunuhan, sementara, diduga karena dendam. Sebelumnya sekitar enam bulan lalu para remaja dari Ranuyoso, Lumajang berselisih dengan remaja asal Tegalsiwalan, Probolinggo,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso, Jumat siang, 14 Agustus 2020.
Polisi sudah menangkap lima remaja dari sejumlah desa di Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Yakni, MH, 20 tahun, dan AM, 17 tahun, keduanya warga Desa Wates Kulon. Juga AR, 18 tahun, RK, 20 tahun, dan NS 18, ketiganya asal Desa Penawungan. “Satu remaja lagi masih kabur, dalam pengejaran,” katanya.
Meski berbeda kabupaten, jarak Kecamatan Tegalsiwalan dengan Kecamatan Ranuyoso berdekatan karena sama-sama di tapal batas dua kabupaten.
Pada malam kejadian (pembunuhan) itu para remaja dari Ranuyoso beramai-ramai menyaksikan orkes dangdut di sebuah rumah yang punya hajatan di Dusun Sumbermuning, Desa Tegalsiwalan, Kecamatan Tegalsiwalan.
Diduga saling senggol saat menonton orkes, kata AKP Rizki, sempat terjadi tawuran. Namun tawuran bisa diredam, dan orkes dangdut kembali tampil.
Namun sesaat setelah orkes bubar, Kamis, 13 Agustus 2020, tengah malam seitar pukul 23.30, Fathur yang hendak pulang berboncengan dengan temannya dihadang sejumlah remaja. “Korban tiba-tiba leher korban disabet celurit,” kata Kasat Reskrim.
Fathur tewas seketika di lokasi karena mengalami pendarahan hebat pada lehernya. Ia langsung dievakuasi ke kamar mayar RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.
Tohir, paman korban mengatakan, keponakannya diduga dibacok dari belakang. “Melihat lukanya, saya menduga almarhum dibacok dari belakang,” katanya.
Sementara Imam, kerabat korban mengatakan, selama ini Fathur tidak punya musuh. “Dia dikenal baik dan tekun beribadah. Namanya anak muda, ada orkesan ya menonton,” ujarnya.
Imam justru menduga, Fathur merupakan korban salah sasaran. “Mungkin saja, almarhum disangka orang yang terlibat senggolan saat joget dangdut sehingga mengakibatkan tawuran. Usai tawuran ia dibacok,” katanya.
Advertisement