Sendirian Usung Petahana, PDIP Jember Pastikan Koalisi Semangka Tetap Terawat
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai yang mengusung petahana, Hendy Siswanto dan Gus Firjaun dalam Pilkada Jember 2024. PDIP harus mempersiapkan diri melawan koalisi 15 partai yang mendukung pasangan Gus Fawait dan Djoko Susanto.
Ketua DPC PDIP Jember, Arif Wibowo mengatakan, pilihan DPP PDIP jatuh kepada Hendy dan Gus Firjaun tidak terjadi serta merta. Tetapi melalui proses panjang, pertimbangan dan asesmen.
Namun, komitmen PDIP tersebut sempat terhalang karena adanya upaya sapu bersih rekomendasi dari pasangan Gus Fawait dan Djoko Susanto.
Skenario itu ternyata gagal. Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan jalan bagi partai yang sebelumnya tidak bisa mengusung pasangan calon.
Dengan adanya putusan MK, peta politik daerah Jember berubah. Atas perubahan peta politik itu, PDIP akhirnya bisa mengusung Hendy dan Gus Firjaun dalam Pilkada Jember 2024.
Kendati hanya sendirian, PDIP Jember yakin bisa memenangkan hati rakyat. PDIP terus berjuang agar rakyat memilih pasangan terbaik pada 27 November 2024.
“Hendy dan Gus Firjaun wajib memang. Kita sudah merapatkan barisan dari ranting hingga anak ranting. Mereka siap mengikuti keputusan partai memenangkan Hendy dan Gus Firjaun,” tegasnya.
Arif memandang koalisi besar pada pasangan Gus Fawait dan Djoko Susanto sekadar persyaratan formal saat melakukan pendaftaran ke KPU Jember. Sedangkan terkait pilihan menjadi kewenangan rakyat.
Kendati demikian, Arif tidak menyepelekan pasangan lawan. Sehingga PDIP bersama Hendy dan Gus Firjaun harus bekerja keras.
PDIP Jember juga akan tetap merawat hubungan baik dengan kalangan Nahdiyin. Dengan adanya hubungan baik antara PDIP dengan warga NU, Arif menegaskan tidak ada pembelahan dalam koalisi semangka. Sebab, kader PDIP Jember sebanyak 90 persen merupakan warga NU.
“Koalisi semangka tidak terbelah pada Pilkada Jember 2024. Sebab, kami terus bersama warga NU, karena 90 persen kader PDIP adalah warga NU. Karena itu, kemarin saat konsolidasi akbar dan deklarasi lagu Yalal Waton bergema,” pungkasnya.