Senat Demokrat Pindah Kantor, Permusuhan Lanjutan Pilpres AS
Kisah demokrasi di negeri yang pernah disebut kampium demokrasi, tetap berlanjut. Ketegangan terbaru meningkat di dalam Kongres Amerika Serikat (AS). Setelah seorang anggota Kongres dari Partai Demokrat mengatakan, pihaknya berencana merelokasi kantor Capitol Hill-nya untuk alasan keamanan setelah "disemprot" seorang anggota kongres Partai Republik konservatif yang vokal.
Cori Bush dari Partai Demokrat, seorang pendeta yang ditahbiskan dari Missouri, menggambarkan konfrontasinya dengan Marjorie Taylor Greene dari Georgia dari Partai Republik, Jumat lalu. Partai Republik berkantor di dekat Bush di salah satu dari tiga gedung perkantoran besar Dewan Perwakilan Rakyat. Keduanya adalah anggota DPR periode pertama yang mulai menjabat bulan ini.
Insiden tersebut adalah bukti lebih lanjut dari perselisihan di antara anggota parlemen setelah kerusuhan 6 Januari di mana pendukung mantan Presiden Republik Donald Trump menyerbu Capitol, mengganggu sertifikasi formal kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden dan menyebabkan kematian lima orang, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/1/2021).
Bush menulis di Twitter bahwa dia akan pindah kantor setelah Greene "mencaci saya di lorong" dan "muncul dari belakang saya, dengan keras dan tanpa masker". Pakar kesehatan masyarakat telah merekomendasikan masker untuk membantu mengekang penyebaran COVID-19.
"Apa yang tidak dapat saya lakukan adalah terus mengawasi dari balik bahu saya bertanya-tanya apakah seorang supremasi kulit putih di Kongres dengan nama Marjorie Taylor Greene atau siapa pun - karena ada orang yang lain - bahwa mereka melakukan sesuatu atau bersekongkol melawan kami," kata Bush kepada MSNBC, dikutip Minggu 31 Januari 2021.
Greene menuduh Bush "berbohong" tentang masalah ini dan di Twitter menyebut Bush, yang merupakan kulit hitam, "pemimpin gerombolan teroris St. Louis Black Lives Matter". Greene adalah kulit putih.
Greene pertama kali mendapatkan perhatian nasional karena ketertarikannya pada teori konspirasi QAnon yang secara keliru mengklaim bahwa petinggi Demokrat adalah bagian dari lingkaran pedofil anak-anak. CNN melaporkan bahwa sebelum datang ke Kongres, Greene telah menyatakan dukungannya untuk mengeksekusi Demokrat, termasuk Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi.
Greene juga mempromosikan klaim palsu Trump bahwa dia memenangkan pemilihan November.
Pelosi mengatakan pada hari Kamis bahwa langkah-langkah keamanan baru mungkin diperlukan "ketika musuh berada di dalam Dewan Perwakilan Rakyat."
Advertisement