Senantiasa Bersyukur, Hakikat Tauhid atas Nikmat Iman dan Islam
Nikmat yang paling agung itu nikmat Islam dan Iman. Tetapi iman atau Islam itu tauhid. Tauhid itu inti/ pokok Islam. Tauhid itulah yg membuat kita berstatus mukmin secara hakiki dihadapan Allah ta'ala.
Jika rusak tauhid ,maka rusaklah Islam seseorang. Apa yang merusakkan tauhid ? Berdasar dalil-dalil, yang merusak tauhid/aqidah adalah kufur akbar, syirik akbar dan nifaq akbar.
Artinya, jika seorang Muslim melakukan kufr akbar atau syirik akbar atau nifaq akbar, maka rusaklah tauhid atau aqidahnya, batallah syahadatnya atau imannya atau keislamannya. Statusnya murtad atau kafir.
Karena itu kita Muslimin wajib menjaga iman/ tauhid kita dari yang membatalkannya. Wajib setiap diri mukmin menjaga diri dan keluarganya dari bahaya ini. Tauhid adalah perintah Allah terbesar, sedangkan syirik adalah larangan Allah subhaanahu wa-ta'la yang terbesar, dosa yang paling besar dan pelakunya tak bakal diampuni Allah ta'ala jika ia mati dalam keadaan musyrik, dan Alloh haramkan surga baginya. Alloh ta'ala berkata,
" Sesungguhnya, barang siapa berbuat syirik terhadap Alloh maka Alloh haramkan baginya jannah dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan tiada para penolong bagi orang-orang dzalim (orang-orang musyrik)."
[Al Maidah : 72]
" Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, dan Dia mengampuni dosa selain itu (selain syirik) bagi orang yang Dia kehendaki."
[ An-Nisa' : 48 ]
" Dan sungguh telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada orang-orang sebelummu, sungguh jika kamu berbuat syirik maka pasti hapuslah amalmu dan sungguh pasti kamu akan menjadi termasuk orang-orang yang merugi."
[ Azzumar : 65 ]
Sungguh kesyirikan adalah bahaya yang sangat besar, yang kan menjerumuskan pelakunya kedalam jahannam, kekal didalamnya, jika ia mati dalam keadaan musyrik (syirik akbar). Wajib seorang mukmin menjauhinya dan berlepas total darinya.
" Dan demikianlah Alloh, Robb kalian yang haq, maka tiada setelah Al haq (Islam) kecuali kesesatan."
[ Yunus : 32 ]
Kalimat Tauhid
Kalimat tauhid LAA ILAAHA ILLALLOH mengandung perintah Alloh; menjauhi segala bentuk kesyirikan dan mentauhidkan Alloh saja. Inilah misi setiap nabi dan rosul yaitu perintah mentauhidkan Alloh saja dan menjauhi segala kesyirikan. Alloh ta'ala berkata,
*" Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKU. "*
[ Adz-Dzariyat : 56 ]
Mufassir jelaskan, maksud beribadah kepada Alloh adalah mentauhidkan Alloh ta'ala saja, tunduk total kepadaNya dan syariatNya.
*" Dan sungguh telah Kami utus seorang Rosul pada tiap-tiap tiap-tiap umat (yang menyeru), 'ibadahilah Alloh saja dan jauhi thogut'. "*
[ An-Nahl : 36 ]
Ibadahilah Allsh saja maknanya mentauhidkan Allah ta'ala.
Karena itu kita wajib bersyukur atas nikmat tauhid ini. Nikmat ditunjukkan oleh Alloh ta'ala mana tauhid-mana syirik dan ditunjukkan mana iman-mana kufr. Oleh sebab itu kita wajib bergembira atas nikmat tauhid ini.
Bergembira dan bersyukur jika ibu kita, suami kita, anak kita atau saudara kita mendapat nikmat ini. Dan jika Alloh telah memberi kita nikmat iman/ nikmat tauhid ini, maka kita wajib mengajak orang kepada tauhid dan mengingatkan bahaya syirik, lebih-lebih lagi terhadap keluarga kita, istri/suami kita atau anak-anak kita.
Minimal ajakan kita ini untuk udzur kita dihadapan Allah ta'ala, syukur besar jika mereka dapat hidayah lewat ajakan kita. Alloh subhaanah berkata,
*" Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka."*
[ At-Tahrim : 6 ]
Dalam surat Adz-Dzariyat : 56 dijelaskan oleh Alloh ta'ala bahwa kita manusia diciptakakan tuk tujuan beribadah kepadaNya saja.Karena itu wajib bagi seorang muslim untuk mengutamakan urusan Addien, mendahulukan urusan menunaikan perintah-perintah Allah ta'ala daripada urusan-urusan dunia.
Karena untuk tujuan ibadah (tauhid) itulah jin dan manusia diciptakan. Bukannya tidak aktivitas dunia, tetapi mengutamakan urusan Addien daripada urusan dunia, harta dan keluarga.
Sebagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat mereka mengutamakan urusan agama daripada urusan dunia. Kehidupan mereka didominasi oleh tugas-tugas dien, memahami dien, mengamalkan, dakwah dan jihad dijalan Alloh ta'ala, urusan dunia hanyalah sambilan bagi mereka. Mereka menyebar keseluruh penjuru bumi untuk tinggikan Dienulloh.
Tidak seperti umat saat ini yang mayoritas sibuk urusan dunia, senang-senang dengannya dan mengumpulkan harta benda dunia. Padahal Alloh ta'ala telah mengingatkan kita,
" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah melalaikan kalian (urusan) harta-harta kalian dan anak-anak kalian dari mengingat Alloh. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi."
[ Al Munafiqun : 9 ]
Karena itulah, janganlah kita dilalaikan oleh urusan-urusan dunia dari menunaikan tugas-tugas agama, karena untuk itulah kita diciptakan. Hanya mengibadahi Alloh ta'ala saja, tunduk total kepada syariatnya, mentauhidkanNya dan menjauhi berbuat syirik kepadaNya. LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUR-ROSULULLOH
Syukur atas nikmat tauhid yang agung dan indah, yang hanya diberikan kepada hamba-hambanya yang dipilihNya. Dengan nikmat tauhid itulah Alloh ta'ala hendak menyelamatkan kita dari nerakaNya dan memasukkan kita kedalam jannahNya.Smoga kita termasuk hamba-hamba pilihanNya. Aamiin.
Wallahu a'lam.