Semua Pembangunan Infrastruktur Dipastikan Memanfaatkan Utang
Semua pembangunan infrastruktur dipastikan memanfaatkan utang karena merupakan investasi jangka panjang sehingga badan usaha yang menjalankan diberikan konsesi 25-30 tahun dengan opsi perperpanjangan.
Wakil Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Rosan P Roeslani mengatakan tanpa utang mustahil negara bisa menjalankan program pembangunan.
"Hampir semua negara di dunia memiliki utang luar negeri untuk menjalankan program pembangunan termasuk negara maju seperti Amerika Serikat," kata Rosan di Jakarta, kemarin menanggapi munculnya wacana infrastruktur dapat dibangun tanpa utang.
Berbicara di hadapan forum "Ini Ker1a Ku", komunitas pendukung capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin, Rosan mengatakan, utang untuk membiayai pembangunan masih dibutuhkan sepanjang mematuhi batasan-batasan yang sudah ditetapkan peraturan dan perundangan.
Disebutkan utang pemerintah mencapai Rp5.000 triliun, ini sebenarnya merupakan hal yang wajar karena angka itu masih 30 persen dari PDB atau masih dalam batas aman karena peraturan mengharuskan sampai 60 persen.
"Yang penting utang itu diperuntukkan bagi hal-hal yang produktif serta ada pengendalian. Bahkan dengan tingginya capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipastikan pembayaran utang sebesar itu akan selalu tertangani dengan baik," kata Rosan.
Ia menunjuk pembangunan infrasruktur yang penanganannya diserahkan kepada badan usaha baik BUMN maupun swasta, namun untuk daerah-daerah tertentu yang hitungan bisnisnya tidak masuk maka pembangunan jalan menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. (an/ar).
Advertisement