Semua Pemain Liverpool Berlutut untuk Kematian George Floyd
Para pemain Liverpool hari Senin kemarin berlutut di lingkaran tengah Stadion Anfield pada sebagai sikap solidaritas ketika protes melanda Amerika Serikat, menyusul kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh polisi Kota Minneapolis.
Dalam website resminya, Liverpool mengunggah video berdurasi 11 menit yang memperlihatkan seluruh skuad Liverpool, termasuk semua para bintangnya, berlutut di lingkaran tengah Anfield menjelang sesi latihan pada hari Senin dalam sebuah pertunjukan dukungan yang kuat untuk gerakan Black Lives Matter, menyusul kematian George Floyd di Amerika Serikat, dan reaksi global selanjutnya.
Warga AS berkulit hitam, George Floyd, 46 tahun, tewas karena lehernya dicekik dengan lutut polisi bernama Derek Chauvin. Cara Chauvin membunuh Floyd dengan tindihan lututnya, kini jadi tranding di seluruh dunia, dan dijadikan model melakukan unjuk rasa.
Berjongkok dengan meletakkan salah satu lutut di tanah, sebagaimana yang dilakukan seluruh skuad Liverpool kemarin di Anfield. Gambar 29 pemain Liverpool jongkok dengan lutut kanan di atas ini diambil sebelum melakukan latihan, Senin kemarin.
Aksi mereka, menurut laman resmi Liverpool, murni diprakarsai para pemain sendiri, yang kemudian mengunggahnya di akun medsos pribadi masing-masing pemain. Mereka memposting gambar dengan tulisan: “Persatuan adalah kekuatan. #BlackLivesMatter”.
Pemain bintang Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold dan kapten Jordan Henderson adalah di antara mereka yang memposting gambar yang di-retweet oleh akun resmi Liverpool, yang dimiliki oleh Fenway Sports Group - perusahaan AS yang juga mengendalikan Boston Red Sox.
Beberapa pemain bintang di liga negara-negara Eropa lainnya juga telah menunjukan aksi solidaritas untuk George Floyd. Pada hari Minggu lalu, pemain Borussia Dortmund di Liga Jerman, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi mengenakan kaos dengan pesan "Justice for George Floyd" dalam pertandingan Bundesliga.
Marcus Thuram dari Borussia Moenchengladbach, berlutut untuk menghormati Floyd setelah mencetak gol.
Bek AS Weston McKennie menampilkan pesan "Justice for George ' di ban lengannya saat kekalahan kandang 1-0 oleh Werder Bremen pada Sabtu.
Striker Manchester United dan Inggris Marcus Rashford, yang berkulit hitam, juga memposting pesan di Twitter, dengan mengatakan "orang-orang terluka dan orang-orang butuh jawaban"."Kehidupan hitam penting. Budaya hitam penting. Komunitas kulit hitam penting. Kita penting," tulis Rashford, sebelum menambahkan #justiceforgeorgefloyd.
Ketua badan anti-diskriminasi Kick It Out Sanjay Bhandari mengatakan pada hari Senin bahwa semua pemain harus berlutut sebagai protes terhadap kematian Floyd.
"Jika Anda mencetak gol dan berlutut, bisakah semua orang melakukan itu? Bukan hanya pemain hitam, pemain putih juga, semua orang. Setiap pemain harus melakukannya," kata Bhandari kepada Guardian.
"Rasisme bukan tentang pemain hitam atau penggemar coklat, ini tentang kita semua. Rasisme merusak masyarakat dan kita semua terluka karenanya. Saya akan mendesak semua pihak berwenang dan semua klub untuk menunjukkan tingkat pemahaman. Ini hampir di atas politik , ini tentang benar dan salah. " (nis)