Semua Kapal LDF Ketapang-Lembar, Wajib Uji Coba Dermaga Bulusan
Uji coba penggunaan Dermaga Bulusan, Banyuwangi, dipastikan akan dilakukan hari ini. Dermaga ini akan digunakan untuk bongkar muat kapal long distance ferry (LDF) Ketapang-Lembar. Uji coba ini penting dilakukan untuk memastikan kapal LDF bisa bersandar di dermaga tersebut.
Koodinator Satuan Pelabuhan (Korsatpel) Badan Pelaksana Transportasi Darat (BPTD) Jatim Wilayah Ketapang, Banyuwangi, Rocky Surentu menyatakan, sedianya uji coba sandar dijadwalkan pukul 13.00 WIB. Kapal yang akan melakukan uji coba adalah KMP Tunu Pratama Jaya 5888. Namun uji coba urung dilakukan karena kapal tersebut sedang menjalani perawatan.
“Kapal tersebut belum siap karena ada perawatan, pergantian oli,” tegasnya.
Akhirnya diputuskan uji coba sandar akan dilakukan KPM Trimas Laila. Kapal ini masih dalam perjalanan dari Lembar menuju Pelabuhan Ketapang. Diperkirakan kapal tersebut akan tiba di Ketapang pukul 15.00 WIB atau 16.00 WIB.
“KMP Trimas Laila masuk (dermaga IV) untuk pembongkaran dulu baru menuju ke sini untuk uji coba,” terangnya.
Dia menegaskan, kesiapan untuk uji coba sandar ini harus matang. Meski uji coba sandar ini dilakukan tanpa penumpang. Artinya tanpa proses bongkar muat. Semua kapal LDF, kata Dia, harus melakukan uji coba sandar. Agar nahkodanya bisa melihat situasi dan kondisi di lapangan khususnya kondisi perairan di dermaga Bulusan seperti apa. Kapal LDF jumlahnya 6 kapal. Satu kapal sedang dok, sehingga saai ini tinggal 6 kapal saja.
Sebab menurutnya, belum semua kapal LDF pernah masuk dermaga ini. Menurutnya, perairan di sekitar Dermaga Bulusan ini memiliki karakter yang berbeda dengan perairan di sekitar dermaga yang sudah ada di Pelabuhan Ketapang. Salah satunya adalah arusnya.
“Karakter arusnya lebih kencang daripada yang ada di dermaga plengsengan, LCM. Harus tahu karakteristik di sini dulu seperti apa. Jadi harus mana duluan, buritan apa haluan, menyesuaikan dengan tempat. Makanya perlu adanya uji coba,” tegasnya.
Dia menegaskan, Dermaga Bulusan ini hanya akan digunakan untuk bongkar saja. Itupun dilakukan apabila terjadi peak season pada saat libur akhir tahun dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Kata dia, Dermaga Bulusan hanya akan dioperasikan jika terjadi kemacetan yang tidak bisa terurai. Bahkan tidak menutup kemungkinan dermaga ini juga digunakan untuk bongkar kapal yang dari Gilimanuk.
“Ini menjadi dermaga alternatif untuk bongkar. Jika masih bisa diatasi dermaga yang ada, dermaga ini tidak difungsikan. Ini antisipasi saja, bentuk kesiapan kita,” katanya.
Jika dalam proses uji coba ada kapal yang gagal sandar di Dermaga Bulusan, maka pihak kapal harus membuat berita acara bahwa sesuai uji coba yang dilakukan kapalnya tidak bisa sandar di dermaga tersebut.
“Jadi dia tidak ngarang, harus dituangkan dalam berita acara. Jadi dia (kapal) tidak kita paksakan di sini, dia (kapal) tetap masuk di dermaga 4,” ujarnya.