Sempat ‘Zero’, Probolinggo Tambah 10 Positif Covid-19
Jumlah pasien Covid-19 sempat “zero” yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo, Kamis lalu, tetapi Sabtu, 20 Juni 2020, ada tambahan 10 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan RSUD milik Pemkot Probolinggo itu juga merawat empat pasien dari luar daerah.
“Hari ini ada tambahan 10 orang terkonfirmasi positif Covid-10, mereka dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh,” kata Jubir Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah SpB saat video conference (vidcon), Sabtu sore.
Didampingi Plt Kepala Dinkes, dr NH. Hidayati, Abraar yang juga Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh kemudian memerinci ke-10 pasien baru Covid-19 itu. Yakni, seorang warga Kelurahan Triwung Kidul, yang sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Juga empat orang yang sebelumnya OTG (Orang Tanpa Gejala) asal Kelurahan Mayangan,” kata Abraar. Keempat orang yang awalnya diisolasi di Rusunawa Mayangan itu langsung dipindahkan ke RSUD.
Seorang yang bekerja di Kalimantan kemudian beberapa hari lalu pulang kampung ke Probolinggo diketahui juga positif Covid-19. “Ia secara mandiri menjalani rapid test, hasilnya reaktif. Ia kemudian ditampung di Rusunawa, di-swab hasilnya positif Covid-19,” kata dokter spesialis bedah itu.
Dua orang warga Kota Probolinggo yang bekerja di Kabupaten Probolinggo juga termasuk 10 pasien tambahan ini. Keduanya warga Kelurahan Curahgrinting dan Kelurahan Kanigaran itu termasuk OTG.
Satu lagi, warga Kelurahan Triwung Kidul juga dinyatakan positif melalui tes usap (swab test). “Pasien ke-10 yang positif Covid-19 dari Kelurahan Wiroborang. Informasinya baru saya terima seperempat jam lalu,” kata Abraar.
Pria keturunan Arab tetapi gemar nasi jagung itu menambahkan, sebanyak 9 pasien Covid-19 dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh. Selain itu juga dilaporkan, sebanyak empat warga Probolinggo yang terpapar virus dari Wuhan, China itu dirawat di rumah sakit di Surabaya.
“RSUD dr Mohamad Saleh juga merawat sejumlah pasien Covid-19 dari luar kota yakni, seorang dari Nguling, Pasuruan, seorang dari Surabaya, seorang dari Sidoarjo, dan satu lagi dari Dringu, Kabupaten Probolinggo,” kata Abraar.