Sempat Viral, Pengamen yang ‘Nyawer Biduan’ Itu Berangkat Umrah
Masih ingat dengan Mulyono, 58 tahun, pengamen tajir asal Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo yang viral karena hobi nyawer biduaan dangdut? Pria paro baya yang biasa mengamen di lampu lalu lintas (traffic light) Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu akhirnya berangkat menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci, Minggu, 20 November 2022.
Mulyono mendaftarkan diri untuk umrah melalui Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh (KBIH) Nurul Haramain Nurul Haramain, Kraksaan, sekitar dua bulan lalu. Ia bahkan, berkali-kali mengikuti bimbingan manasik umrah.
Kepala KBIH Nurul Haramain Nurul Haramain, Hidayah Fajar membenarkan, Mulyono berangkat umrah melalui KBIH yang dikelolanya. Ia bersama 65 jamaah umrah lainnya berangkat dari halaman Masjid Ar-Raudhah di kawasan Alun-alun Kraksaan, Minggu pagi.
"Tadi pagi, jamaah umrah termasuk Pak Mulyono dilepas langsung oleh Direktur Nurul Haramain Hidayah, Nyai Hajah Zulfa Badri,” katanya.
Fajar menambahkan, sekitar pukul 08.00, jamaah umrah telah tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo. Menjelang tengah hari, ketika bersiap terbang ke Arab Saudi, ada sedikit “insiden” terkait Mulyono.
Mulyono yang membawa pecahan kaca cermin sempat ditegur oleh otoritas Bandara Internasional itu. Sebab pecahan kaca cermin itu dinilai sebagai benda tajam yang tidak boleh dibawa penumpang pesawat.
“Pak Mul tegor dan akhirnya bersedia meninggalkan pecahan kaca cermin itu sebelum terbang,” kata Fajar.
Sisi lain, Mulyono merupakan salah satu jamaah yang taat sejak mendaftarkan diri ke KBIH Nurul Haramain. Ia langsung melunasi biaya perjalanan umrah dan selalu mengikuti bimbingan manasik umrah.
Sekitar pukul 12.00, pesawat jamaah umrah dari Probolinggo itu terbang ke Tanah Suci. “Insya-Allah, 4 Desember mendatang, jamaah tiba di Juanda, dan tiba di Probolinggo, 5 Desember,” ujarnya.
Terkait sosok Mulyono, selama ini memang agak kontroversial. Sebab, pria yang biasa mengamen di traffic light Kraksaan dan tempat-tempat umum di sekitarnya tergolong pengamen tajir. Dari hasil mengamen, ia bisa meraup Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per hari.
Mulyono pun “langganan” terjaring razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo. Bahkan, terakhir terjaring razia, awal Agustus 2022 silam, ia sempat hendak dikirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Tetapi, Mulyono kemudian dijemput keluarganya untuk dirawat di rumah dan dijanjikan tidak akan mengamen lagi. Bahkan yang bersangkutan dengan menangis sesunggukan mengaku, bertaubat tidak akan mengamen lagi.
Saat terjaring razia, Mulyono membawa “buku rekapan” yang berisi pemasukan dan pengeluaran uangnya. Termasuk, catatan uang yang dipinjam sejumlah teman dan tetangganya yang jumlahnya puluhan juta rupiah.
Yang membuat nama Mulyono viral karena ada warga yang mengunggah (posting) adegan Mulyono nyawer biduanita kelas Probolinggo sedang manggung di acara hajatan warga. Ia terlihat asyik memberikan lembar demi lembar uang kepada biduanita dangdut.
Warganet (netizen) pun banyak yang menyayangkan bahkan menghujat perilaku Mulyono. Di antaranya menyayangkan, mengapa uang hasil mengamen kok dihambur-hamburkan untuk nyawer.
Advertisement