Sempat Viral, Buruh Kembali Datangi Rumah Bos Kapal Api
Sejumlah buruh PT. Agel Langgeng kembali mendatangi rumah salah satu pemilik perusahaan di Jalan Dharmahusada Indah, Selasa, 18 April 2023. Mereka masih meminta kejelasan upah yang belum dibayarkan.
Berdasarkan pantauan, belasan buruh tampak duduk di pembatas jalan yang berada depan rumah bernomor L167 tersebut. Massa berkaos serba merah tersebut terlihat hanya berbincang satu sama lain.
Belasan massa buruh tersebut sama sekali tidak terlihat melakukan orasi ketika menggelar unjuk rasa. Mereka hanya memasang spanduk dan memberikan surat kepada penjaga rumah.
Ketua Penguruh Unit Kerja (PUK) FSPMI PT. Agel Langgeng, Samsul Arifin mengatakan, para buruh total sudah sebanyak enam kali mendatangi rumah salah satu bos Kapal Api tersebut.
"Kita hanya menagih terkait pihak owner ada iktikad baik atau tidak, sampai hari ini belum menemui kita, kita ya duduk-duduk kok gak anarkis," kata Samsul kepada Ngopibareng.id di lokasi.
Para buruh tersebut masih menagih upah, jaminan sosial, serta Tunjangan Hari Raya (THR) yang belum diterima dari PT. Agel Langgeng, yang memiliki pabrik di daerah Pasuruan.
"Kita menagih upah tiga bulan tidak dibayar, dan di bulan puasa ini ada aturan THR yang wajib dibayar oleh pengusaha. Sampai hari ini belum bertemu bos Kapal Api," jelasnya.
"Jaminan sosial ada tunggakan dua bulan terakhir. Sehingga kita untuk mengklaimkan, ketika ada anggota kami yang sudah meninggal namanya Bu Suliami itu tidak bisa dicairkan," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo, Kompol Sugeng Riyanto mengatakan, total ada sebanyak 200 polisi yang melakukan penjagaan, selama berlangsungnya aksi tersebut.
"Gabungan dari Brimob, Polrestabes Surabaya dan Polsek jajaran. Karena berdasarkan informasi yang datang banyak ternyata enggak," kata Sugeng.
Sugeng menyebut, aksi para demonstran tersebut berlangsung tertib, tanpa adanya mobil komando. Oleh karena itu, polisi hanya melakukan penjagaan tanpa membubarkan massa.
"Permasalahanya itu, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 98, itu kan menyampaikan aspirasi atau pendapat tidak boleh di lingkungan perumahan. Tetapi tetap kita terima karena tertib," jelasnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial (medsos), rumah milik salah satu bos Kapal Api di Surabaya dijaga sejumlah anggota polisi. Hal tersebut ternyata terjadi ketika adanya demo buruh yang menuntut pesangon.
Sebuah akun Twitter @CeritaPuspa menyebarkan sebuah video berdurasi 30 detik, yang menunjukan belasan kendaraan berupa truk dan bis berjajar di sebuah kawasan perumahan.
"Rumah Boss Kapal Api, Permen Relaxa & Biskuit, Soedomo Mergonoto (Tek Fei) di Jl. Dharmahusada Indah Surabaya, Dijaga Polisi karena Dampak Penutupan Permanen Pabriknya PT. Agel Langgeng di Beji Pasuruan Karena dianggap gak menguntungkan," tulis akun tersebut.
Akun @CeritaPuspa mengunggah tulisan beserta video tersebut pada Senin, 10 April 2023, kemarin. Dia pun sempat membahas terkait Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) para karyawan
"Semua Karyawannya di PHK, lalu demo di rumah tek fei, minta Pesangon & THR. Nasib karyawan memprihatinkan eh yg dpt angpao malah isilop KACAU TIDAK?," tambahnya.